Polres Sorong Gelar Apel Pasukan Operasi Mantap Brata
Aimas,VoicePapua.com- Jajaran Polres Sorong, Polda Papua Barat menggelar Apel Pasukan Operasi Mantap Brata dalam rangka kesiapan rangkaian pengamanan penyelenggaraan Pemilu 2023-2024.
Untuk pengamanan penyelenggaraan Pemilu 2023-2024, Polres Sorong menyiapkan kekuatan sebanyak 333 personel untuk mengamankan pesta demokrasi lima tahunan ini.
Kegiatan tersebut, berlangsung tepat pukul 09.00 waktu setempat, dipusatkan alun-alun Aimas, Selasa (17/10-2023), dengan pembina upacara, Kapolres Sorong AKBP Yohanes Agustiandaru, SH, S.IK, MH.
Kapolri Jenderal Polisi Drs. Listyo Sigit Prabowo, M.Si dalam amanatnya, dibacakan Kapolres Sorong AKBP Ndaru mengatakan, apel gelar pasukan merupakan bentuk pengecekan akhir kesiapan personel maupun Sarpras (sarana prasarana) Operasi Mantap Brata 2023-2024.
Sehingga, Pemilu 2024 diharapkan dapat terselenggara dengan aman dan lancar. Pemilu 2024 adalah pesta demokrasi terbesar yang akan menjadi bukti kematangan demokrasi Indonesia dan sekaligus menjadi titik penentuan masa depan bangsa.
Hal ini sebagaimana penyampaian Presiden Joko Widodo bahwa tahun 2024 adalah momen politik yang sangat penting, karena kita menyelenggarakan pesta demokrasi terbesar dan secara serentak dalam tahun yang sama.
“Ini pekerjaan besar yang sangat menentukan masa depan bangsa dan Negara kita,” ujar Kapolri disampaikan Kapolres Sorong di hadapan para peserta dan tamu undangan pada Apel Gelar Pasukan Operasi Mantap Brata.
Melihat pentingnya hal tersebut, maka seluruh komponen bangsa tentunya harus berpartisipasi penuh, guna menyukseskan Pemilu 2024.
Terlebih lagi, Pemilu 2024 memiliki kompleksitas tersendiri, karena dilaksanakan secara serentak dengan rentang waktu yang berdekatan, wilayah yang luas, geografis yang beragam, serta melibatkan jumlah pemilih yang besar.
Oleh sebab itu, guna mengamankan Pemilu 2024, maka Polri didukung TNI, K/L, instansi terkait dan mitra Kamtibmas lainnya menggelar Operasi Mantap Brata Tahun 2023-2024.
Operasi ini dilaksanakan selama 222 hari, sejak 19 Oktober 2023 sampai dengan 20 Oktober 2024, yang diikuti oleh 261.695 personel di seluruh Indonesia, guna mengamankan seluruh tahapan Pemilu.
Pola Pengamanan
Polri juga telah membentuk pola pengamanan sistem wilayah atau zonasi bagi personel Korps Brimob Polri dan Dalmas Nusantara. Di mana, untuk Korps Brimob Polri terbagi dalam 4 wilayah. Sedangkan untuk Dalmas Nusantara terbagi dalam 7 zonasi.
“Bukan hanya itu, Polri juga menyiapkan 2.000 personel Brimob Power on Hand Kapolri serta 8.500 personel Dalmas Nusantara, yang siap dimobilisasi kapanpun dan dimanapun ke seluruh wilayah Indonesia.
Operasi Nusantara Cooling System
Sebagai dukungan terhadap Operasi Mantap Brata 2023-2024, Polri juga menggelar Operasi Nusantara Cooling System 2023-2024 untuk membangun narasi besar persatuan dan kesatuan.
Serta, kemajuan bangsa di atas kepentingan kelompok, guna mengantisipasi polarisasi akibat berita hoaks, isu SARA, propaganda firehose of falsehood dan black campaign yang dilengkapi dengan Satgas Anti Money Politics, serta Satgas Pemilu Damai.
Sebagai pusat kendali, koordinasi, komunikasi dan informasi (K3I), Operasi ini akan didukung oleh command center di tingkat Mabes Polri sampai dengan Polda jajaran.
Melalui dukungan Sarpras modern dan berbagai fitur yang ada, diharapkan command center mampu mengintegrasikan data maupun informasi, sehingga seluruh personel pengamanan di lapangan dapat terorganisir secara terpadu dari pusat hingga daerah.
Penguatan Strategi
Operasi Mantap Brata 2023-2024 tentunya diiringi dengan penguatan strategi komunikasi publik untuk memberikan sosialisasi dan edukasi kepada masyarakat. Hal tersebut dilakukan agar masyarakat senantiasa menjaga persatuan dan kesatuan bangsa, ikut berpartisipasi dalam menjaga stabilitas Kamtibmas pada Pemilu 2024, serta agar masyarakat mengetahui berbagai upaya pengamanan yang telah kita lakukan.
Berdasarkan indeks kerawanan Pemilu dari Bawaslu, terdapat 5 provinsi dan 85 kabupaten/kota berkategori kerawanan tinggi, serta berdasarkan indeks kerawanan Pemilu tahap III Polri terdapat 2 provinsi dan satu kabupaten/kota berkategori sangat rawan.
Bagi wilayah yang tergolong kerawanan tinggi dan sangat rawan, segera lakukan langkah antisipasi. Sedangkan bagi wilayah lainnya, jangan under estimate, dengan tetap mempersiapkan pengamanan sebaik mungkin.
Terus lakukan mapping potensi konflik sosial secara detail di wilayahnya masing-masing dan selesaikan potensi konflik tersebut, hingga ke akar masalah.
“Apabila terdapat konflik yang sudah mengganggu stabilitas Kamtibmas, maka pastikan penggunaan kekuatan dilakukan secara tepat sesuai SOP dengan memegang teguh azas proporsionalitas, legalitas, akuntabilitas serta nesesitas,”imbuh Kapolri.
Khusus Terkait Bencana Alam
Khusus terkait bencana alam, koordinasikan dengan TNI, BNPB, BMKG, Basarnas dan stakeholder lainnya, guna memetakan daerah rawan, sehingga bencana dapat dimitigasi.
Siapkan pula rencana antisipasi bekerja sama dengan penyelenggara Pemilu, apabila nantinya terdapat situasi bencana alam di suatu daerah. Seperti contohnya, mempersiapkan fasilitas pencoblosan di lokasi pengungsian.
“Terorisme juga harus menjadi perhatian serius. Pada penyelenggaraan Pemilu 2019 terdapat 6 aksi serangan teror dan ini tidak boleh terjadi di Pemilu 2024,”tegas Kapolri disampaikan Kapolres Sorong.
Terlebih saat ini perang antara Hamas dengan Militer Israel sedang bereskalasi, di mana hal ini dapat berdampak terhadap situasi di Indonesia.
“Optimalkan preventif strike agar pelaku teror berhasil ditangkap sebelum melancarkan aksinya. Sehingga kita bisa memastikan tidak ada letupan sekecil apapun pada Pemilu 2024,”demikian imbuh Kapolri.
Tindak Pidana Pemilu
Selanjutnya, terkait tindak pidana Pemilu, lakukan koordinasi dan kolaborasi antar pilar Sentra Gakkumdu (Penegakan Hukum Terpadu). Dengan harapan, agar penanganan pelanggaran serta penyelesaian tindak pidana Pemilu dapat dilakukan secara professional dan transparan, sehingga mendapatkan legitimasi dari masyarakat.
Penekanan untuk Dipedomani
Pada kesempatan yang penuh semangat dan kebersamaan ini, terdapat penekanan untuk dipedomani, serta dilaksanakan sebagai berikut.
Pertama, tingkatkan keimanan dan ketaqwaan kepada Tuhan YME dan semoga tugas pengamanan ini
menjadi ladang amal ibadah bagi kita semua;
Kedua, pastikan kesiapan perlengkapan pribadi, Sarpras dan fasilitas penunjang lainnya, sehingga dapat mendukung pelaksanaan operasi;
Ketiga, laksanakan pengamanan dengan penuh rasa tanggung jawab, humanis dan professional, sesuai SOP dengan menerapkan buddy system, guna menjamin keselamatan personel;
Keempat, pimpinan di setiap tingkatan harus terjun langsung ke lapangan untuk melakukan pengawasan melekat kepada anggotanya masing-masing;
Kelima, lakukan pengaturan jadwal pengamanan, sehingga kesehatan personel selalu dalam kondisi yang prima. Hal ini penting, mengingat operasi yang kita laksanakan cukup panjang dan Pemilu 2024 dilakukan secara serentak;
Keenam, kedepankan komunikasi publik dan upaya cooling system, agar masyarakat berpartisipasi penuh dalam mendukung penyelenggaraan Pemilu 2024 dan terhindar dari polarisasi;
Ketujuh, tingkatkan sinergisitas dan soliditas antar seluruh personel pengamanan maupun stakeholder terkait, karena hal tersebut adalah kunci utama keberhasilan operasi.
Dalam kesempatan Apel Gelar Pasukan Operasi Mantap Brata, Kapolres Sorong didampingi Pj Bupati Sorong bersama tamu undangan berkenan memeriksa pasukan. Serta, mengecek kesiapan sarana prasarana Polres Sorong, yang nantinya akan digunakan sebagai perangkat pendukung, guna suksesnya Pemilu serentak 2024 mendatang.
Untuk diketahui, dalam Operasi Mantap Brata 2023-2024, pihaknya melibatkan setidaknya 333 personel Polres, dan keseluruhan dikendalikan oleh Kapolres Sorong, selaku Kasatgasres.
Di akhir amanatnya, Kapolres Sorong juga menekankan Polri berkomitmen terus bekerja keras, guna menjamin penyelenggaraan Pemilu 2023-2024 agar dapat berjalan dengan lancar, aman dan damai.
Hadir dalamkegiatan tersebut, antara lain Danrem 181 Praja Vira Tama Sorong, Pangkoarmada III, Dan Pasmar III, Pj Bupati Sorong, Dandim 1802, Dan Denpom XVIII/I, Kaposbinda, Ketua DPRD, Ketua Pengadilan Negeri, Kajari Sorong.
Serta, Danyon B Brimob Pelopor Sorong, Ketua KPU Kabupaten Sorong beserta anggota, Ketua Bawaslu Kabupaten Sorong beserta anggota.
Selain itu, turut dihadiri pula Kepala SAR, Kepala Kesbangpol, Kepala Dishub, Kepala Satpol PP, Pimpinan Rapi, para pimpinan Parpol, para tokoh agama, dan tokoh masyarakat serta para tamu undangan.
Sedangkan sebagai peserta upacara adalah peleton Denpom 18 Sorong, Kodim 1802, Pasmar III, Brimob Batalyon B, Satsamapta, Satlantat, Satintel Reskrim, Satpol PP, Dishub, serta Linmas.
Demikian rilis dari Humas Polres Sorong kepada sejumlah awak media di daerah ini sebagai bahan publikasi.(****)
- Baca Juga :Pasar Ikan Murah Disubsidi Hampir 50 Persen
0 Comments