RSUD Ben Mboi Ruteng Dihebohkan dengan Meninggalnya Empat Bayi Kembar Prematur

Manggarai Timur, VoicePapua.com – Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Ben Mboi Ruteng dihebohkan dengan meninggalnya empat bayi kembar prematur.
Tentu kabar duka mendalam dirasakan sebuah keluarga dari Desa Bea Waek, Kecamatan Lamba Leda Selatan, Kabupaten Manggarai Timur. Seorang ibu melahirkan bayi kembar empat dalam kondisi prematur di RSUD Ben Mboi Ruteng, pada Jumat (12/4/2025).Kembali dipublish VoicePapua.com, Minggu (13/4-2025) dari RRI.
Namun, keempat bayi tersebut tidak dapat diselamatkan dan meninggal dunia akibat kelahiran yang terlalu dini dengan usia kehamilan 20 minggu. Kepala Puskesmas Mano, Paskalis Jangkar, menjelaskan bahwa ibu tersebut telah dirujuk ke RSUD Ben Mboi pada usia kehamilan lima bulan setelah petugas kesehatan mendeteksi adanya kehamilan multipel.
"Organ vital janin seperti paru-paru dan sistem peredaran darah belum berkembang sempurna pada usia kehamilan 20 minggu, sehingga peluang hidup sangat kecil," kata Jangkar.
Dari keempat bayi yang dilahirkan, tiga di antaranya langsung dinyatakan meninggal dengan berat masing-masing sekitar 400-500 gram. Satu bayi sempat lahir dalam kondisi hidup dan mendapat penanganan medis, namun meninggal dunia sekitar pukul 15.00 WITA di hari yang sama.
Kelahiran bayi kembar empat merupakan kasus langka yang membutuhkan penanganan medis khusus serta fasilitas neonatal yang lengkap. Kehamilan multipel diketahui memiliki risiko tinggi terhadap komplikasi seperti kelahiran prematur, preeklamsia dan gangguan pertumbuhan janin.
Saat ini, kondisi ibu stabil dan tengah menjalani masa pemulihan pasca persalinan. Pihak puskesmas dan Dinas Kesehatan setempat tengah menyusun laporan rinci untuk evaluasi dan peningkatan layanan kesehatan.
"Kasus ini menjadi pelajaran bagi kami untuk meningkatkan kualitas layanan kesehatan, terutama dalam penanganan kehamilan multipel," ujarnya.
Dengan evaluasi ini, diharapkan kualitas layanan kesehatan di wilayah tersebut dapat meningkat dan mengurangi risiko kejadian serupa di masa depan. Pihak keluarga juga mengapresiasi upaya medis yang telah dilakukan dan berharap kejadian serupa tidak terulang di masa depan.
Kejadian ini menjadi pengingat bagi masyarakat dan tenaga kesehatan untuk lebih waspada dan sigap dalam menangani kasus kehamilan multipel.(****)
0 Comments