Polri Terus Buru Pelaku Pembunuhan 11 Warga Sipil di Yahukimo

Jakarta, VoicePapua.com – Kini, Polri melalui Satgas Operasi Damai Catenz 2025 terus memburu pelaku pembunuhan 11 warga sipil pendulang emas di Kabupaten Yahukimo, Papua Pegunungan.
Para pelaku diduga kuat berasal dari kelompok kriminal bersenjata (KKB) yang menamakan dirinya sebagai Kodap XVI Yahukimo dan Kodap III Ndugama.
“Satgas Operasi Damai Cartenz akan terus memburu para pelaku dan memastikan keamanan warga di Papua tetap terjaga,” ujar Kaops Damai Cartenz 2025 Brigjen Pol Faizal Ramadhani. Kembali dilansir media ini dari laman Humas Polri, Jumat (11/4-2025).
Faizal mengecam tindakan keji itu. Tindakan pembunuhan itu dianggap bukan hanya serangan terhadap warga sipil tak bersalah, tetapi juga bentuk nyata pelanggaran hak asasi manusia.
“Kami sangat mengecam tindakan keji ini. Ini bukan hanya serangan terhadap warga sipil tak bersalah, tetapi juga bentuk nyata pelanggaran hak asasi manusia,” tegasnya.
Tim yang telah dikerahkan terdiri dari 15 personel Polres Asmat dan 11 personel gabungan dari Satgas Tindak dan Satgas Gakkum Ops Damai Cartenz. Tim tersebut kini berada di Kampung Mabul untuk melakukan pengumpulan keterangan saksi, pendalaman informasi, serta penyusunan rencana operasi evakuasi korban.
Sementara itu, Kasatgas Humas Ops Damai Cartenz 2025 Kombes Pol. Yusuf Sutejo,mengimbau masyarakat untuk tetap tenang dan tidak menyebarkan informasi yang belum terverifikasi.
“Kami mengajak seluruh masyarakat agar tidak terprovokasi oleh isu hoaks. Mari jaga stabilitas keamanan bersama. Informasi resmi akan terus kami sampaikan secara berkala berdasarkan data valid dan proses penyelidikan di lapangan,” terangnya.
Satgas Ops Damai Cartenz akan menindaklanjuti kasus ini melalui langkah hukum yang terukur dan profesional. Selain itu, Satgas Ops Damai Cartenz juga berkomitmen untuk terus menjaga keberadaan masyarakat sipil dari ancaman KKB agar terciptanya stabilitas keamanan di Papua.
Adapun peristiwa tersebut terjadi pada 6 hingga 7 April 2025 di area pendulangan Lokasi 22 dan Muara Kum Kabupaten Yahukimo. Informasi awal diperoleh pada 7 April 2025 malam, yang diperkuat dengan kesaksian salah satu korban selamat yang kini mengamankan diri di Kampung Mabul, Distrik Koroway, Kabupaten Asmat.
Berdasarkan informasi yang diterima, korban pembunuhan mengalami luka bacok, tembakan, serta luka akibat panah. Dari 11 korban meninggal dunia, enam di antaranya telah berhasil diidentifikasi, yakni Aidil, Sahruddin, Ipar Stenli, Wawan, Feri, dan Bungsu. Sementara lima lainnya masih dalam proses identifikasi.
Sebanyak 35 orang penambang lainnya berhasil mengungsi dan kini berada dalam pengamanan aparat TNI-Polri di Kampung Mabul, Distrik Koroway, Kabupaten Asmat. Selain itu, delapan orang lainnya dilaporkan terpisah dari rombongan dan belum diketahui keberadaannya.
Dua warga sipil lainnya, yakni Tuan Dusun yang bernama Dani dan istrinya bernama Gebi, diduga masih disandera oleh kelompok KKB. Sementara pada Rabu pagi, 9 April 2025, sebanyak 12 orang pendulang emas yang berhasil menyelamatkan diri menggunakan speed boat tiba di Pelabuhan Logpon, Distrik Dekai.(****)
- Baca Juga :Kapolri Kagum Kepiawaian Pasukan Baret Merah
0 Comments