Kementerian Kominfo Ingin Program DTS Jadi Role Model Pendidikan Nasional

Jakarta, VoicePapua.com - Program Digital Talent Scholarship (DTS) yang digelar Badan Pengembangan Sumber Daya Manusia bidang Komunikasi, Informatika Kementerian Komunikasi dan Informatika (BPSDM KI Kominfo), diharapkan bisa menjadi role model atau teladan Pendidikan nasional, khususnya pendidikan vokasi, dalam menyiapkan sumber daya manusia (SDM) di bidang digital.

“Saya berharap kita tahun ini sudah berpikir bagaimana Digital Talent Scholarship itu bisa menjadi role model cara nasional didalam menyediakan talenta-talenta digital,” ujar Kepala BPSDM KI Kominfo, Hary Budiarto, dalam Pembukaan Pelatihan Program Fresh Graduate Academy (FGA) Batch 2 Tahun 2023 yang digelar secara daring dan luring di Jakarta pada Jumat (9/6/2023).

Menurut Hary, program DTS digelar Kementerian Kominfo sejalan dengan Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN) 2020-2024 atau telah berjalan selama tiga setengah tahun.

Dengan demikian, maka tahun depan adalah tahun terakhir BPSDM KI Kementerian Kominfo melaksanakan program DTS tahap pertama.

“Artinya tahap pertama dari DTS sekarang ini kita mengejar suatu output dan kualitasnya,” kata Kepala BPSDM KI Kominfo.

Hary mengatakan, program DTS tahap kedua akan digelar sesuai RPJMN berikutnya, dalam masa jabatan Presiden yang baru nanti pada 20024-2029 mendatang.

Dalam tahap kedua itu, DTS tidak hanya menghasilkan output atau tidak hanya menghasilkan kualitas dari pelatihan, melainkan juga mengejar jumlah outcome lulusannya.

“Outcome itu berapa persen lulusan pelatihan ini bisa diserap oleh industry. Berapa persen lulusan DTS ini bisa dimanfaatkan oleh lembaga-lembaga baik pemerintahan pusat, pemerintahan daerah, organisasi, asosiasi dan juga masyarakat sendiri. Kemudian juga berapa persen lulusan DTS ini bisa membangun suatu ekosistem digital,” jelas dia.

Dengan demikian BPSDM KI Kominfo akan mulai memfokuskan dan mengerucutkan cara untuk mengejar outcome dari program DTS.

Sebab, dalam RPJMN 2020-2024 pelatihan-pelatihan DTS telah dilakukan dalam jumlah yang sangat besar dengan terus meningkatkan kualitasnya sesuai tema-tema yang dibutuhkan.

“Maka di RPJMN yang berikutnya kita bisa memanfaatkan, menghasilkan outcome, sehingga DTS ini betul-betul bisa berkontribusi pertama terhadap perekonomian kita yaitu ekonomi digital dan bisa juga menjadi tulang punggung atau backbone bagi program-program baru di bidang digital. Jadi jangan kalah dengan produk-produk dari luar,” tutup Hary.(dilansir dari infopublik.id)