Pj Bupati Sorong Sebut Inflasi Berimbas  pada Berbagai Faktor

Aimas, VoicePapua.com – Penjabat Bupati Sorong, Edison Siagian, diwakili Staf Ahli Bidang Pembangunan Marcus Karath menyebut, inflasi akan berimbas pada berbagai faktor.

Kita ketahui bersama, terjadinya inflasi karena ada kenaikan sejumlah bahan atau komoditas. Akibat, daya beli tidak terjangkau membuat masyarakat terutama yang ekonomi lemah semakin tidak berdaya.

Hal ini akan mempengaruhi kekurangan gizi pada masyarakat atau kelompok keluarga yang ekonomi lemah dan menyebabkan terjadinya stunting, kemiskinan eksterm, ujar Max sapaan akrab Marcus Karath, saat panen perdana ayam pedaging dari Kelompok Peternak Papua Fatkain Sisi di Kelurahan Malawele, Distrik Aimas, Kamis (8/8-2024).

“Khusus kita di Pemkab Sorong maupun beberapa daerah lainnya di Papua Barat Daya, setiap Senin awal pekan selalu zoom meeting dengan Kemendagri membahas tentang bagaimana untuk menekan laju inflasi di daerah,”aku Max.

“Jadi, bukan hanya kita di Kabupaten Sorong saja. Bahkan, untuk membahas dan mengevaluasi inflasi semua daerah di Tanah Air,” pungkasnya.

Langkah konkret yang dilakukan oleh Tim Pengendali Inflasi Daerah Kabupaten Sorong juga melibatkan beberapa OPD teknis terkait.

Dicontohkannya, seperti Dinas Perdagangan, Dinas Ketahanan Pangan, Dinas Pertanian Tanaman Pangan dan Hortikultura, Dinas Peternakan, dan Dinas Perikanan.

Ada beberapa komoditas yang berpengaruh langsung terhadap laju inflasi, seperti harga telur ras, daging sapi, daging ayam, bawang merah dan bawang putih, cabai, sayur-mayur, tomat, dan lainnya.

Jika, sejumlah bahan kebutuhan itu tidak ditekan sedemikian rupa, maka yang terjadi daya beli masyarakat akan menjadi lemah. Bahkan, mereka (masyarakat) tidak berdaya, ucap dia.

Dengan adanya pemberdayaan kelompok peternak ayam pedaging ini merupakan salah satu langkah konkret dari Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan Kabupaten Sorong untuk menekan terjadinya inlasi di daerah ini, sambungnya.

Menurutnya, kelompok peternak ayam pedaging ini harus terus diberdayakan. Apabila mereka sudah berhasil, maka secara otomatis dengan sendirinya perkenomian dari kelompok ternak tersebut bisa meningkat.

Terutama, tingkat kesejahteraan para anggota dan keluarga agar  ke depannya kehidupan lebih baik lagi, tutupnya. (****)