Musrenbang Perempuan Gresik 2024 Usulkan 15 Poin dalam RKPD 2025

Gresik, VoicePapua.com – Musyawarah Perencanaan Pembangunan (Musrenbang) Perempuan 2024 Kabupaten Gresik mengusulkan 15 poin pemberdayaan dan perlindungan perempuan dalam Rencana Kerja Pemerintah Daerah (RKPD) Kabupaten Gresik 2025. Ke-15 poin tersebut mengacu pada kesepakatan dalam Musyawarah Nasional (Munas) Perempuan 2024 yang digelar Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (Kemen PPPA)

Munas Perempuan digelar secara daring pada 26-27 Maret 2024. Forum tersebut menjadi wadah bagi para perempuan di daerah dalam berkontribusi menyusun perencanaan pembangunan di daerah.

Lilik Zulaikha selaku fasilitator komunitas sekolah perempuan memaparkan ke-15 poin tersebut meliputi edukasi politik perempuan, perlindungan perempuan di tempat kerja, pendidikan keluarga, pencegahan perkawinan anak secara masif, melanjutkan pelaksanaan rumah curhat, sekolah perempuan, pengembangan UMKM perempuan, serta Bunda Puspa di semua desa.

“Kemudian mengupayakan kesehatan perempuan dan anak termasuk kesehatan reproduksi, mental, pencegahan dan penanggulangan stunting, tuberkulosis, penanganan baby blues, eliminasi sunat perempuan, serta faslitas kesehatan yang dapat diakses semua orang,” beber Zulaikha dalam Musrenbang Perempuan 2024 di Aula Mandala Bakti Praja Kantor Bupati Gresik,  Kamis 28 Maret 2024.

Usulan tersebut, lanjut Zulaikha juga sesuai dengan 17 arah pembangunan Indonesia Emas yang berfokus terhadap isu perempuan. Di antaranya kesehatan, perlindungan sosial, produktivitas ekonomi, hukum berkeadilan, keamanan nasional tangguh dan demokrasi substansial, serta kesetaraan gender.

Sebelumnya, dalam Munas 2024 pembahasan berfokus pada aspirasi kelompok rentan yakni perempuan, anak, lanjut usia, penyandang disabilitas dan kelompok marginal sebagai masukan yang akan dituangkan dalam dokumen perencanaan pembangunan.

Plt Sekretaris Kementerian PPPA, Titi Eko, memaparkan sembilan agenda yang menjadi pembahasan dalam Munas Perempuan 2024, meliputi kemiskinan, perempuan pekerja, penghapusan perkawinan anak, ekonomi perempuan berperspektif gender, kepemimpinan perempuan, kesehatan perempuan, perempuan dan lingkungan hidup, kekerasan terhadap perempuan dan anak, serta perempuan dan anak yang berhadapan dengan hukum.

“Munas Perempuan merupakan salah satu forum strategis untuk menjawab isu krusial tentang minimnya partisipasi bermakna bagi perempuan dan kelompok rentan lainnya,” tuturnya, Selasa 26 Maret 2023.

Sementara Bupati Gresik Fandi Akhmad Yani mengatakan diperlukannya kontribusi dari perempuan untuk perencanaan pembangunan daerah sehingga bisa bersama-sama membangun Gresik seutuhnya.

“Bersama kita hapuskan ketimpangan wilayah, mendorong pemerataan pembangunan dari relung perkotaan hingga pelosok pedesaan, serta mari berbenah untuk mengatasi segala permasalahan yang ada,” tuturnya. (MC Kab. Gresik/dilansir dari infopublik.id)