Menkes: Jantung Kematian Terbesar Setelah Stroke

Aimas, VoicePapua.com – Menteri Kesehatan (Menkes) Budi Gunadi Sadikin menuturkan, penderita jantung merupakan kematian terbesar setelah stroke.

Contohnya, Penjabat Sekda Papua Barat Daya, Pak Joni ini dulu pernah bedah jantung terbuka bypass harus pergi ke Jakarta.

Nah, sekarang apakah masyarakat Papua yang menderita penyakit jantung harus dikirim semua ke Jakarta kan nggak bisa.  Akhirnya, mereka harus menunggu sampai wakaf saja meninggal di Tanah Papua.

Untuk itu sebabnya kita mendistribusikan layanan jantung, baik itu kateterisasi maupun bedah jantung terbuka ke masing-masing setiap provinsi, ujar Menkes Budi Gunadi Sadikin di RSUD JP Wanane Sorong, Minggu (13/10-2024).

Saya juga terima kasih karena Kabupaten Sorong daerah pertama di kawasan timur Indonesia, entah itu di Papua, Maluku maupun NTT yang pertama kali melakukan bedah jantung terbuka. Sehingga, banyak masyarakat yang nanti kena sakit jantung tidak perlu harus dikirim ke Jakarta, Makassar, tapi langsung dikirim saja ke Sorong, harapnya.

Setelah ditanya wartawan apakah RSUD JP Wanane bisa jadi RS vertikal, kembali Menkes mengkanter tentunya jangan.

“Justru kalau RS ini milik bupati, wali kota atau gubernur,  maka rasa kepemilikannya lebih besar. Daripada kalau ditangani Kemenkes pastinya sedikit berbeda,”jelas Menkes.

Apalagi di RSUD JP Wanane ini lahannya cukup luas sebenarnya nggak apa-apa kalau modelnya seperti ini. Tapi kalau tanahnya kecil tentunya harus bangun ke atas (bertingkat).

“Namun, saran saya kalau mau bikin rumah sakit bertingkat minimal luasan tanahnya 3 sampai 5 hektare. Intinya, kita dari Kemenkes akan mengisi alat-alat canggih sampai di tahun 2027,” pungkasnya.(****)