Selama Covid-19 Melanda Indonesia, Sektor UMKM Dukung Ketahanan Nasional

Aimas, VoicePapua.com- Selama Covid-19 melanda Indonesia lebih kurang dua tahun, sektor usaha menengah kecil dan mikro (UMKM) sangat mendukung ketahanan nasional.

Hal itu disampaikan anggota Komisi VII DPR-RI Fraksi NasDem asal Dapil Papua Barat, Rico Sia, usai pembukaan seminar kiat sukses membuka usaha perbengkelan bagi wira usaha baru UKM Papua Barat Daya, diikuti 320 peserta berasal dari Kota Aimas dan sekitarnya, berlangsung di Aimas Hotel, Rabu (26/7-2023).

Kita juga ingin membangkitkan wira usaha baru. Melihat dengan sektor yang ada di wilayah Kabupaten Sorong menurut hasil survei kita, sambung Rico Sia kurangnya perbengkelan.

Sementara semakin banyaknya jumlah kendaraan dan lain-lain membutuhkan usaha perbengkelan ini. Sehingga,  bermitra dengan perindustrian.

Kami teraspirasi untuk membuat pelatihan kepada pengusaha yang ingin mengembangkan wira usaha di sektor perbengkelan ini, dengan memberikan pelatihan-pelatihan tentunya, ujar Rico Sia.

Rico Sia beri bantuan permodalan :

Dengan adanya pelatihan ini, kata Rico Sia akan memberikan bantuan meskipun tidak terlalu banyak. Mengingat, jumlah pesertanya lumayan banyak dan kemampuan anggarannya juga.

Ia berharap pemerintah juga harus ikut mendukung. Sementara dari kami sebagai anggota DPR-RI ingin membangun sektor-sektor IKM (industri kecil menengah) di kita punya wilayah. Sehingga kami mencoba membantu permodalan dari uang paribadi kami sendiri.

Mungkin saja dengan uang yang kami berikan ini, pemerintah juga akan tergugah, imbaunya.

Dia berharap seperti yang diharapkan Presiden Jokowi sebelumnya bahwa daerah kabupaten/kota bisa membeli produk-produk lokalnya.

Kita coba membantu UMKM tersebut, supaya  ada sektor-sektor unggulan mereka bisa berproduksi nantinya mereka bisa bersaing dengan wilayah lain.

“Memang yang dibutuhkan kualitas dan harganya. Kalau produk dari luar itu harus kita akui lebih murah, dan barangnya di Jakarta lebih murah, sehingga hasil produksi mereka juga murah daripada kita di sini (Sorong),” jelas Rico Sia menambahkan.

Apalagi biaya transportasinya lumayan tinggi, karena jaraknya sangat jauh.

Kami coba sikronisasi, sehingga bisa menghasilkan produk-produk UKM yang berdaya saing dalam harga dan kualitas, tuturnya. (****)