Pisah Sambut 2024, IKBSF Nagekeo Lakukan Berbagai Agenda Kegiatan di Tanjung Kasuari
Kota Sorong, VoicePapua.com- Betapa tak disangkal acara pisah sambut tahun 2024, Ikatan Keluarga Besar Sama Fonga (IKBSF) Nagekeo, yang berdomisili di kota dan Kabupaten Sorong melakukan berbagai aksi kegiatan, berlangsung di Sausapir Beach, Tanjung Kasuari, Sorong Barat, Minggu (7/1-2024).
Keramaiannya pun hampir-hampir nyaris tak bisa terbendung. Apalagi didukung dengan situasi cuaca kala itu sedikit cerah berawan membuat suasana semakin ramai tak terelakkan.
Adapun jurnal kegiatan dapat dirincikan sebagai berikut :
Lomba Lari Karung
Menariknya lagi pada saat lomba lari karung berlangsung. Diikuti anak-anak usia sekolah dasar membuat para orang tua maupun penonton dari paguyuban lain yang berada di sekitar acara berlangsung harus mengocok perut.
Alasannya, dari adegan lomba lari karung yang dipertontonkan itu di antara sang anak saling berlomba untuk masuk garis finish. Dengan dua kali putaran untuk meraih juara.
Menariknya lagi pada momen ini ‘bukan’ saja menjadi bahan lelucon (tertawaan) semata, tapi ada hadiah spektakuler terbungkus rapi dalam kemasan itu menjadi incaran dari sang anak yang mengikuti lomba.
Bagi mereka (anak) yang meraih juara satu hingga ketiga dari pihak panitia memberikan bingkisan hadiah.
Sasarannya pasti ada di balik itu. Tentu sebagai motivasi kepada sang ‘buah hati’ bahwa ternyata untuk meraih suatu kesuksesan atau menjadi keluar sebagai sang juara butuh proses dan tak semudah membalikkan tapak tangan.
Setidaknya mereka harus berjuang dan dilandasi kerja keras dengan caranya masing-masing. Dengan harapan, apa yang menjadi cita-citanya kelak, bisa terwujud dengan cara kerja cerdas, jalaninya dengan tekun, bersabar dan dibarengi doa.
Santap Siang Bersama
Usai lomba karung acara kembali dilanjutkan dengan santap siang bersama. Pada momen suasana penuh keakraban dan kekeluargaan dengan menjamu makan siang bersama seperti ini dari berbagai menu makan siap saji itu menunjukkan bahwa ternyata kebersamaan pada peristiwa-peristiwa tertentu seperti ini sangatlah indah dan tak bisa tergantikan. Dengan cara apapun sehingga semangat kebersamaan dan kekompakan dari insan perantau harus tetap terjaga tali silaturahminya.
Seusai makan siang bersama, baik itu dari usia anak, remaja, dewasa, dan bahkan orang tua sekalipun ikut mempraktikkan dengan fasilitas yang seadanya, sesuai hobi maupun bakatnya masing-masing.
Aneka Tarian
Ada berbagai aneka tarian yang dimainkan oleh orang-orang yang meluangkan hobinya untuk melantai di atas lapisan tanah berpasir putih bersih ini menjadi hiburan tersendiri.
Ada di antara mereka yang berjoget, ja’i (tarian daerah) asal Bajawa/Kabupaten Ngada, NTT, tarian gawi (asal Ende/Lio) Flores, diiringi paduan warna musik yang selalu disiapkan oleh sang operator melalui saluran yang tersedia.
Suasana keramaian terus menyelimuti rasa kebersamaan antara warga. Kalau kita gunakan rating grafiknya dari waktu ke waktu semakin meningkat tajam. Hampir sebagian besar dari mereka mengambil peran dengan gaya dan kekhasannya tersendiri menjadi pemandangan indah saat mereka beratraksi.
Penonton Ikut Heboh
Sejumlah penonton ikut menghebohkan jalannya acara yang didominan orang tua Bagi beberapa orang tua yang tidak punya hobi untuk mengekspresikan hobinya dengan tenang dan sabar hanya ikut turut menyaksikan tontonan.
Sembari, bersorak-sorai dengan suasana penuh semangat, tanpa menghiraukan peristiwa apa yang saat itu sedang terjadi di belahan lain.
Selain beberapa jenis tarian yang ditampilkan dan ada sebagian lain dari mereka, entah itu kaum perempuan dan beberapa pria remaja maupun dewasa ikut bermain volley (voli) tanpa net. Ada pula sepakbola, disesuaikan dengan apa yang disukai.
Mandi Laut dan Manfaatnya
Hampir sebagian besar warga ini rata-rata mendiami jauh dari wilayah pesisir pantai di pulau kepala burung Cenderawasih ini memanfaatkan waktunya untuk mandi di sekitar tepi laut saja.
Ada pula nampak terpantau beberapa orang tua selalu ikut mengawasi sang anak yang bermain di buritan pecahan ombak putih tepi laut, dimana kelihatan sedikit keruh airnya tak menyurutkan niat dan semangat mereka terus bermain.
Sebenarnya mandi laut tanpa kita sadari ada manfaat besar dibalik itu. Konon, dari salah satu YouTube yang diunggah para Yutuber menyebut mandi laut di saat pagi hari sekitar pukul 09.00-10.00 waktu setempat, bagi mereka yang mengalami stroke ringan bisa disembuhkan secara total melalui (terapi air laut).
Asalkan si penderita tadi harus mandi secara teratur pada jam-jam tersebut, cukup beberapa kali saja dalam sepekan. Sambil mandi sisihkan waktu sebentar untuk berjemur di atas pasir dalam keadaan posisi sebagian badannya terkubur dalam pasir.
Setelah itu si penderita stroke tadi tak perlu bilas pada sekujur tubuhnya dengan air tawar. Jadi setelah selesai mandi melalui terapi laut langsung ganti pakaiannya saja.
Onggokan Sampah Berserakan
Meski lumayan banyak onggokan sampah berasal dari kotoran dedaunan maupun rerumputan laut tidak beraturan, yang hanyut dibawa arus laut menyisir hampir di setiap bibir pantai sepanjang lebih kurang dua kilometer itu pun, tanpa mereka peduli dan enggan meninggalkannya.
Minimnya Fasilitas
Minimnya fasilitas yang disiapkan oleh pemilik wisata pantai di lokasi wisata Tanjung Kasuari, Kota Sorong, Papua Barat Daya ini, maka akan mempengaruhi secara langsung terhadap penghasilan yang akan mereka peroleh.
Sementara fasilitas yang ada disiapkan oleh sang pemilik wisata pantai ada lapangan bermain, fasilitas air bersih, WC umum, listrik, pondok kecil untuk istirahat.
Ada pula disekelilingnya beberapa jenis rimbunan pepohonan, sehingga lokasi ini sangatlah nyaman untuk beristirahat. Sedangkan, fasilitas buat pengunjung apabila ingin mandi laut yang disewa hanya pelampung berbahan ban dalam mobil bisa digunakan, saat ingin berselancar. Tarifnya dibandrol Rp 30.000 per pelampung.
Dari pantauan awak media ini, fasilitas yang ada hampir disemua jasa wisata pantai Tanjung Kasuari Sorong ini masih terbilang serba terbatas.
Jika, ada pebisnis yang bisa melirik untuk ekspansi usahanya sangat berpeluang. Bisa saja bekerja sama dengan sang pemilik wisata untuk menyiapkan berbagai jenis arena mainan anak-anak.
Seperti, mainan andong-andong dan lain sebagainya di saat hari libur seperti ini, jelasnya si pebisnis akan panen rupiah tak sedikit. Tapi sayangnya, peluang seperti ini belum ada yang melirik pada usaha sampingan tersebut
Penghujung Kegiatan
Hari semakin sore di penghujung berbagai agenda kegiatan. Sinar surya posisinya semakin condong ke arah kiblat (barat) atau menunjukkan hampir waktu memasuki pukul 16.00 WIT.
Ada terlihat ekspresi kegelisahan terjadi, sesaat di antara warga kami, karena seharusnya jam seperti itu adalah waktu yang tepat untuk memberikan makanan bagi ternak piaraannya.
Seraya berbisik mending kita siap-siap bergegas pulang. Tanpa basa- basi dari hasil negosiasi tersebut, dengan para pengurus organisasi, acaranya pun langsung diakhiri melalui arahan singkat dari Ketua IKBSF, Ibrahim Djogo, dang Sekretaris (Ignasisus Sama).
Doa Bersama
Untuk doa bersama penutupan sebagai pertanda berakhirnya acara, dipimpin Pater (Krispin Panda Lewa, SVD). Beliau merupakan Pastor Paroki Santo Arnoldus Jansen Malanu. Sedangkan, ibadah sebelum memulai berlangsungnya kegiatan, dipimpin Yuldensia Weko.
Foto Bersama
Sesi foto bersama mengakhiri dari berbagai rangkaian kegiatan. Seusai foto bersama, semuanya langsung bergegas menuju kendaraan masing-masing, baik yang menggunakan kendaraan carteran maupun kendaraan pribadi.
Semoga, pada tahun-tahun yang akan datang kegiatan seperti ini bisa dilanjutkan kembali. Dengan momen acara yang disaji mungkin saja sedikit berbeda nuansa dari biasanya. (****)
- Baca Juga :Tanam Pohon Harapan Masa Depan Indonesia
0 Comments