Tugu Manoi Titik Balik Peradaban Orang Moi
Sorong, VoicePapua.com - Penjabat Bupati Sorong Yan Piet Moso mengatakan Tugu Manoi merupakan titik balik sejarah peradaban orang Moi. Lokasi Tugu Manoi yang berada di sekitar kawasan eks PT. Usaha Mina Kota Sorong merupakan sejarah awalnya injil masuk di Tanah Malamoi pada 27 Oktober 1914.
Bahkan, pada 27 Oktober 2022 lalu, diperingati sebagai Hari Pekabaran Injil Masuk di Malamoi ke-98. Lokasi yang akan dibangun kembali Tugu Manoi dengan ukuran lahan 24 x 14 meter itu untuk mengingat kembali orang Moi sebagai pusat peradaban, jelas Piet Moso, Selasa (31/1/2023), usai mengikuti rapat bersama para tokoh dan masyarakat Moi pada lokasi tersebut.
Untuk rencana awal pembangunan Tugu Manoi, kata Pj Bupati Sorong, ASN yang bertugas di wilayah kerjanya untuk memberikan perpuluhan dari gaji bersih yang diterima.
Misalkan, ASN gaji bersihnya Rp 5 juta per bulan, maka perpuluhan yang harus disetor sekitar Rp 500 ribu, dan seterusnya.
“Paling penting para tokoh Moi harus bersatu dulu. Bagaimana mereka bisa menyatukan persepsi dalam berbagai kegiatan pembangunan yang ada di tanah ini,”imbaunya.
Dia menambahkan, untuk pembangunan kembali Tugu Manoi akan dilaksanakan pada tahun ini juga. Targetnya pada peringatan Hari Pekabaran Injil Masuk di Tanah Manoi (Malamoi) ke-99 nanti pada 27 Oktober 2023 sudah bisa berlangsung di lokasi ini.
Pada kesempatan terpisah, Ketua Lembaga Masyarakat Adat Malamoi Silas Ongge Kalami menyatakan mereka dalam hal ini masyarakat Moi pada setiap bulan sebelum peringatan Hut Pekabaran Injil Masuk di Tanah Malamoi selalu meletakkan api peradaban di Tugu Manoi, yang terletak di Jalan Ahmat Yani eks PT. Usaha Mina Kota Sorong.
Manoi merupakan sebuah tempat pertemuan peradaban barat (Eropa), dengan peradaban orang asli Moi. Peradaban dimaksud, dibawa oleh para penginjil yang di dalamnya ada pendidikan modern, diperkenalkan sebagai pendidikan Agama Kristen.
“Meskipun jauh sebelumnya agama Islam sudah ada di Tanah Malamoi. Mereka di bawah pengaruh Kesultanan Tidore, dengan luas wilayah kekuasaan sampai ke daerah ini,”tambahnya.
Dengan memasuknya agama inilah yang mengajarkan hukum cinta kasih bagi orang-orang Moi agar bisa menerima orang lain di luar Suku Moi untuk hidup secara bersama-sama di tanah Malamoi ini. (****)
- Baca Juga :Pasar Ikan Murah Disubsidi Hampir 50 Persen
0 Comments