Penyebabnya Hanya Masalah Ini saja, Akibatnya Anak-anak Kita Gagal dalam Pertumbuhan

Aimas, VoicePapua.com – Penyebabnya hanya lantaran masalah ini saja, akibatnya anak-anak kita gagal dalam pertumbuhan.

Simak, laporan selengkapnya dari uraian  sumber yang sangat berkompeten dalam bidang tugasnya sehari-hari dari Dinas P2KBP3A Kabupaten Sorong dengan adanya masalah dimaksud.

Ternyata, masalah yang dimaksud tengah dihadapi oleh bangsa Indonesia umumnya. Termasuk, lebih khusus lagi kita di Kabupaten Sorong, Papua Barat Daya.

Kepala Bidang Pengendalian Penduduk Penyuluhan dan Penggerakan, Dinas P2KBP3A (Pengendalian Penduduk Keluarga Berencana Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak) Kabupaten Sorong, Jeni Pendek menuturkan, penyebabnya adalah masalah stunting, sehingga akibatnya anak-anak kita gagal dalam pertumbuhan.

Bahwasanya stunting itu dimana suatu kondisi anak-anak kita gagal di dalam pertumbuhan dari yang seyogianya anak-anak normal pada umumnya. Sehingga, sangat mempengaruhi pertumbuhan anak-anak itu, baik secara fisik maupun juga mentalnya.

Demikian ujar, Jeni, mewakili Kepala Dinas P2KBP3A Kabupaten Sorong, ketika membuka kegiatan lokakarya mini dalam rangka percepatan penurunan stunting di daerah ini, berlangsung di Aula Distrik Aimas, Jumat (4/10-2024) siang tadi.

Selaku orang tua atau masyarakat semuanya menginginkan anak-anak kita sehat.  Jika, anak-anak itu sehat, maka tentunya ke depan akan menciptakan generasi kita yang berkualitas.

“Untuk itu, paling pertama kita sebagai orang tua harus benar-benar memperhatikan hal ini. Jadi, yang kita bicarakan bukan hanya pemenuhan gizi semata, tapi ini semua sangat berpengaruh dari berbagai  aspek kehidupan,”beber Jeni di hadapan para peserta kegiatan lokakarya mini ini.

Sekarang bagaimana peran orang tua jadi pola asuh anak-anak. Tentunya dengan cara menjaga, mendampingi dan mengasuhnya dengan baik. Tujuannya untuk kebaikan para buah hati kita sendiri agar menghasilkan generasi yang sehat dan berkualitas.

Lebih lanjut, kata Jeni, selain kekurangan gizi, sehingga terkadang anak-anak kita sering terinfeksi suatu penyakit. Akibat dari itu akan mempengaruhi pertumbuhan sang anak itu sendiri.

Kita semua tidak berharap anak-anak mengalami gagal dalam pertumbuhan.  Makanya, dengan lokakarya mini ini, mari kita berdiskusi secara bersama untuk memaparkan data riilnya.

Dengan adanya data riil ini bagaimana kita secara bersama-sama mencarikan solusinya. Perannya itu dari semua sektor.

“Bukan saja dari Pemda, tapi lintas sektor dari lainnya. Seperti sektor agama, sosial dan kemasyarakatan, karena anak-anak ini milik kita bersama, jelasnya.

“Kita masih butuh kerja sama dari semua sektor. Termasuk, peran dari BUMN melalui program CSR (Corporate Social Responsibilty) atau tanggung jawab sosial perusahaan, dimana dia beroperasi,”imbuh Jeni.

Kita juga bersyukur bahwa hari ini ada laporan dari pihak Bank Papua Cabang Aimas, mereka melakukan kegiatan di Kelurahan Malasaom. Di mana, mereka memberikan makanan bergizi dua kali sehari kurang lebih selama sebulan nanti.

“Bentuk perhatian ini bukan dari pemerintah saja. Namun, untuk penanganan stunting ini kita libatkan kerja sama semua sektor atau konvergensi lintas sektor,”pungkasnya.

Lintas sektor yang dimaksud, entah itu dari pemerintah, masyarakat, tokoh agama dan lainnya untuk mensosialisasikan agar bagaimana masyarakat kita bisa menangani stunting ini dengan menjaga pola asuh terhadap anak-anak kita, dan itu yang paling penting, urainya.

Kegiatan yang dilaksanakan sehari ini, diikuti para kader dari kelurahan dan kampung yang ada di Distrik Aimas, tokoh adat, tokoh agama, tokoh masyarakat, tokoh perempuan, serta tamu undangan lainnya.(****)