Pangkoarmada III Punya Kerinduan agar di PBD Miliki Sekolah Unggulan

Sorong,VoicePapua.com  - Panglima Koarmada III Laksamana Muda TNI Irvansyah mempunyai kerinduan besar agar di wilayah Papua Barat Daya (PBD)  nanti memiliki sekolah unggulan.

Hal itu disampaikan jenderal bintang dua, saat memberikan sambutan acara ramah tamah dengan Penjabat Gubernur Papua Barat Daya, berlangsung di Vega Hotel Kota Sorong, Senin (2/1/2023).

Dia berharap,  warga kita di Papua ini semuanya cerdas, serta memiliki wawasan  kebangsaan yang luas. Memiliki integritas kebangsaan dalam bingkai Negara Kesatuan Republik Indonesia.

Dirinya hanya titip pesan saja kepada Pj Gubernur Papua Barat Daya melalui program kerjanya selama 100 hari. Jika, semua ini sudah berjalan, maka ke depan di wilayah ini seyoginya memiliki sekolah unggulan.

“Generasi kita dari Papua tidak perlu harus  bersekolah mengikuti pendidikan di Akmil, baik TNI AD, AL dan TNI AU harus ke Jawa. Sebenarnya di wilayah sini juga bisa,” ujar Pangkoarmada III.

Mereka (generasi muda)  seyogianya kita didik di Papua saja. Baik menyangkut disiplin, perilakunya, wawasan kebangsaan dan lain sebagainya kita gembleng sejak dini. Seiring berjalannya waktu, hasilnya akan kita rasakan 20-30 tahun yang akan datang.

“Kita harus bangga, kalau suatu kelak anak muda asli Papua bisa menjadi  Kapolda, Pangdam serta jabatan penting lainnya, dan tak perlu lagi  harus didatangkan dari jauh-jauh lagi,” bebernya.

Kita harus ingat, sementara ini adik-adik kita dari Papua kebanyakan lebih dominan mereka masuk di tiga matra (TNI AD, AL, dan TNI AU) melalui pendidikan Secaba (sekolah calon bintara) dan atau mengikuti pendidikan Catam (calon tamtama) saja.

Dirinya berkeinginan sekolah perwira juga ada di wilayah ini. Dan itu merupakan mimpi besarnya selama ini. Karena di Papua Barat Daya juga belum memiliki sekolah unggulan.

“Bagaimana adik-adik kita mau bersaing dalam dunia pendidikan dengan saudara-saudaranya di wilayah Jawa, Sumatera, Kalimantan, Sulawesi. Apabila kualitas SDMnya masih di bawah standar rata-rata nasional,” kata Irvansyah.

Dengan adanya sekolah unggulan ini, lanjut dia, tentu akan memberikan ruang seluas-luasnya kepada adik-adik kita asli Papua ini untuk berkompetisi sehat di dunia pendidikan, katanya.

Adanya sekolah unggulan, seperti kalau di Magelang ada SMA Taruna Nusantara. Kenapa kita di Papua Barat Daya ini tidak bisa membangun sekolah unggulan seperti itu.

Luasan tanah  juga sangat mendukung. Sekarang tinggal bagaimana upaya dari pemerintah  membuat suatu terobosan baru agar bisa memiliki sekolah unggulan untuk menyiapkan kader generasi muda kita sebagai penerus tongkat estafet kepemimpinan, harapnya. (****)