BSN Gandeng PLUT KUKM Bali Kembangkan SNI Corner

Jakarta, VoicePapua.com – Badan Standarisasi Nasional (BSN) tengah berupaya untuk mengembangkan Standar Nasional Indonesia (SNI) Corner dengan menggandeng Pusat Layanan Usaha Terpadu (PLUT) Koperasi dan Usaha Kecil Menengah (KUKM) di Provinsi Bali.

Dikutip dari keterangan tertulis www.bsn.go.id, Jumat (24/5/2024), sektor pariwisata dapat memberikan multiplier effect (efek ganda) bagi ekonomi termasuk bagi usaha mikro kecil menengah (UMKM), terkhusus pada sektor Pariwisata di Bali yang membutuhkan dukungan penyediaan produk dan jasa seperti makanan, minuman, produk sanitasi, toiletries, souvenir, wellness product dan lainnya.

Hal itu disampaikan oleh Sekretaris Utama BSN, Donny Purnomo saat acara diskusi dengan PLUT KUKM se-Bali bertempat di Gedung PLUT KUKM Bali di Denpasar yang tersenggara pada Selasa (21/5/2024).

Donny hadir dalam acara tersebut setelah dari rapat koordinasi Kemenparekraf, diskusi dipimpin oleh Sekretaris Dinas Koperasi dan UKM Provinsi Bali Ketut Meniarta serta dihadiri oleh 22 peserta dari PLUT KUKM se-Bali (Gianyar, Bangli, Buleleng, dan Klungkung), Kementerian Koperasi dan UKM, Kementerian Desa, Dinas Koperasi dan UKM Provinsi Bali, serta Perkumpulan Pelaku Usaha Logistik Indonesia (PPLI).

Diskusi tersebut diinisiasi oleh KemenkopUKM dan Kemendesa yang bertujuan untuk memperkuat peran PLUT dalam memajukan UKM, termasuk salah satunya rencana pendirian SNI Corner di PLUT Buleleng, untuk memajukan UKM di Bali bagian utara yang potensi dengan budidaya ikan dan olahan hasil ikan, jelas Iqbal Ketua Pokja Koperasi dari KemenkopUKM RI.

Staf Ahli Kementerian Desa, PDT dan Transmigrasi, Samsul Widodo, menyampaikan dua hal tentang potensi UKM untuk mendukung proyek strategis pemerintah serta solusi atasi masalah logistik.

Pertama terkait program strategis yaitu penggunaan dana Desa yang dianggarakan satu sampai dengan dua Miliar per tahun untuk memajukan UKM serta peluang program makan siang gratis yang akan membutuhkan penyediaan bahan baku makanan dan minuman dalam jumlah besar, selain sektor pariwisata Bali yang tidak pernah libur, ini peluang besar bagi produk UKM dan Koperasi di Bali.

Ia menyampaikan bahwa pada kondisi peluang tersebut membutuhkan peran logistik,  yang saat ini memakan porsi sampai 20 persen dari harga pokok produksi KUKM. Ia hadir bersama Perkumpulan Pelaku Usaha Logistik Indonesia (PPLI) yang anggotanya sekitar 500 pelaku usaha KUKM bidang logistik bisa menjadi mitra mengatasi masalah logistik, termasuk tantangan logistik untuk produk pangan segar dan pangan tahan lama yang membutuhkan logistik dengan pengkondisi suhu seperti cool box sampai cold storage.

Untuk itu, PPLI siap hadir di PLUT KUKM Bali, termasuk memasang fasilitas cold storage sebagai sarana simpan dan kirim produk KUKM Bali. Keberhasilan akses pasar produk pangan segar seperti buah dan sayuran serta olahannya tidak bisa lepas dari peran logistik karena membutuhkan penanganan suhu tertentu, mimpi besar kita bisa menyaingi Thailand yang produk pangan segarnya seperti durian dan buah tropis bisa dikirim ke berbagai dunia dalam waktu cepat dan tahan mutunya, terang Samsul Widodo.

Dalam diskusi yang berlangsung dua jam tersebut, Sestama BSN, Donny Purnomo, merasa terhormat dan beruntung karena bisa bertemu mitra-mitra penting dari PLUT, Kemenkop, Kemendes dan PPLI.

Idealnya setelah produk KUKM ber-SNI, selanjutnya adalah storage handling and delivery-nya. Harapannya diskusi tersebut bisa segera untuk ditindaklanjuti dan terwujud, karena potensi pasar produk KUKM di Bali ini sangat besar dan bisa dibilang Bali adalah etalase produk Indonesia bagi pasar global mengingat banyak wisatawan mancanegara. (dilansir dari infopublik.id)