Akibat Cuaca Buruk, Seorang Nelayan di Malra Hilang hingga Kini

Langgur, VoicePapua.com- Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Maluku Tenggara (Malra) Mohtar Ingratubun mengatakan, angin timur kencang disertai gelombang tinggi telah menyebabkan seorang warga Desa Uf-Mar Kecamatan Kei Kecil Timur Selatan Kabupaten Maluku Tenggara hilang saat melaut, Senin (29/5/2023).

Dalam laporan monitoring pencarian orang hilang kecelakaan laut yang disampaikan Kepala BPBD Malra, Kamis (1/6/2023), identitas korban yang hilang adalah Abdul Karim Rahayaan umur 50 tahun beragama Islam, status perkawinan telah menikah dan pekerjaannya adalah nelayan.

“Berdasarkan laporan keluarga korban, yang bersangkutan selama seminggu terakhir sedang mengalami gangguan kesehatan (pusing-pusing), namun karena tuntutan kebutuhan ekonomi sehingga korban pergi melaut hingga akhirnya dinyatakan hilang dan belum ditemukan,” ungkap Mohtar Ingratubun.

Dia menjelaskan, sehubungan dengan tugas pokok dan fungsi, maka pihaknya telah melakukan koordinasi dengan berbagai pihak terkait antara lain BASARNAS Tual, TNI dan Polri, BAKAMLA, KPLP, dan BMKG.

Setelah berkoordinasi, pihaknya bersama-sama tim mitra bergerak cepat melakukan pencarian korban sesuai hasil koordinasi dan komunikasi dengan Pemerintah Desa Uf Mar Kecamatan Kei Kecil Timur Selatan.

Selanjutnya, pada 30 Mei 2023 tim pencari orang hilang menerima  informasi dari Kalaksa BPBD Maluku Tenggara bahwa telah ditemukan perahu (sampan) korban oleh nelayan di Desa Ur Pulau yang lokasinya di perairan laut Ur Pulau dan Warbal.

Menyikapi informasi tersebut Tim pencarian korban yang terdiri dari BASARNAS Tual, BPBD Maluku Tenggara, TNI dan Keluarga Korban serta BAKAMLA Tual dengan menggunakan kapal BASARNAS bergerak cepat menyisir lokasi tersebut dari pelabuhan Tual, Pukul 10.00 WIT menuju  Pulau Doan di Kecamatan Kei Kecil Barat.

Saat menuju Pulau Doan, tim tidak dapat menyisir Pulau Doan serta perairan sekitarnya termasuk di Perairan Desa Uf Mar akibat cuaca yang sangat buruk (ombak dan angin kencang).

Lanjutnya, karena kondisi alam yang buruk, tim akhirnya melakukan pencairan di lokasi penemuan Perahu Korban di perairan antara Ur Pulau dan Warbal, namun  hasilnya belum menemukan korban.

“Tim menuju Ohoi Ur Pulau untuk memastikan informasi perahu korban kecelakaan laut tersebut dan hasilnya benar perahu itu adalah milik korban. Hal ini diakui oleh keluarga korban yang bersama Tim melakukan pencarian," ungkap Mohtar.

Dia menambahkan, pada 1 Juni 2023 tim Kembali melakukan upaya pencarian dengan melakukan olah gerak dari Pelabuhan Tual pada pukul 09.00 WIT menyisir pesisir barat sampai perairan Uf Mar termasuk Pulau Doan serta pulau-pulau sekitarnya, tetapi belum menemukan korban.

Rencananya, Tim akan melakukan pencarian di area perairan Ur Pulau, Tanimbar Kei, Pulau Sepuluh sampai Pulau Tayando-Kota Tual, sesuai hasil koordinasi bersama dengan BASARNAS.

“Masyarakat di ohoi-ohoi Kecamatan Kei Kecil Barat dengan rasa kemanusiaan turut melakukan pencarian di pesisir Pantai sesuai dengan kemampuan angkutan mereka namun belum menemukan korban," pungkasnya. MC.Maluku Tenggara/Adolof Labetubun/dilansir dari infopublik.id