Berdasarkan SSGI 2022, Kasus Stunting di Kabupaten Sorong Cukup Tinggi

Aimas, VoicePapua.com- Berdasarkan hasil Survei Status Gizi Indonesia (SGI) tahun 2022 menyebut, status kasus stunting di Kabupaten Sorong cukup tinggi dengan prevalensi 23,8%.

Hal ini terlihat dengan adanya data-data bayi maupun balita yang mengalami gangguan pertumbuhan dan kurang gizi menunjukkan bahwa kasus stunting masih sangat tinggi di daerah ini.

Sehingga, perlu dilakukan sebuah strategi perubahan untuk mempercepat penurunan stunting di Kabupaten Sorong agar dapat menciptakan generasi yang sehat, cerdas dan berkualitas.

Rumah Pentas  (rumah peduli dan tanggap stunting)   merupakan inovasi yang dilakukan oleh Kepala Bidang Pengendalian Penduduk, Penyuluhan dan Pendataan, Dinas P2KBP3A Kabupaten Sorong, Jeni Pendek merupakan peserta PKH angkatan 7 PKN Makassar.

Ini adalah salah satu inovasi gerakan perubahan untuk bagaimana mendukung Pemerintah Kabupaten Sorong dalam upaya percepatan penurunan stunting.

Selaku reformer, Jeni  mencoba mengangkat sebuah inovasi atau gerakan aksi perubahan dengan judul rumah Pentas.

Di mana, rumah Pentas ini adalah sebuah sentral untuk melakukan pendampingan dan pelayanan dalam rangka mempercepat penurunan stunting di Kabupaten Sorong dalam jangka pendek.

Kami mencoba di Kelurahan Warmon, Distrik Aimas, merupakan  persentase tertinggi stunting di Kabupaten Sorong, dengan jumlah anak sebanyak 17 kasus, 4 ibu hamil serta satu calon pengantin yang perlu dukungan dan pendampingan.

Demikian dijelaskan Jenny Pendek melalui paparannya, saat berlangsungnya Launching Rumah Pentas, Sabtu (14/10-2023).

Rumah Pentas ini ada beberapa aksi kegiatan yang akan kita lakukan setiap hari selama tiga bulan, yaitu Catin Pentas (Calon Pengantin dan Tanggap Stunting).

Kedua, Antar Bumil Pentas (Aksi Pintar Ibu Hamil Peduli dan Tanggap Stunting).

Dan ketiga, Macan Pentas (Mama Cantik Peduli dan Tanggap Stunting).

Kegiatan ini akan kita laksanakan secara sentral setiap hari dan akan dilaksanakan pemantauan dari Dinas Kesehatan dan pimpinan OPD.

Menurut Jeni, kegiatan ini tentunya membutuhkan dukungan, baik materil maupun dari pimpinan tertinggi Pj Bupati Sorong, Sekda, TNI/Polri, pimpinan OPD mitra terkait, tokoh agama dan seluruh masyarakat.

Semoga, aksi yang dilakukan selama 3 bulan ini, pola hidup bisa menjadi lebih baik, sehingga bisa tumbuh dan menjadi generasi yang sehat, cerdas dan berkualitas, imbaunya.(****)