Kementan Dorong Percepatan Program Pompanisasi
Jakarta, VoicePapua.com - Sekretaris Jenderal Kementerian Pertanian (Kementan), Prihasto Setyanto menggelar safari kerja atau meninjau langsung program pompanisasi ke sejumlah kabupaten di Provinsi Jawa Tengah (Jateng).
Kegiatan ini merupakan arahan langsung Menteri Pertanian (Mentan) Andi Amran Sulaiman yang meminta jajaran kerjanya untuk segera mempercepat tanam guna mengejar ketertinggalan produksi yang sempat tertinggal di musim sebelumnya akibat cuaca buruk el nino panjang.
"Situasi pangan kita secara nasional sedang tidak baik baik saja, ini akibat el nino panjang yang berlangsung sejak 2023 lalu dan berimbas hingga 2024," ujar Prihasto dalam lawatannya ke Kabupaten Pati, Blora dan Grobogan, Jumat (19/4/2024).
Prihasto menjelaskan, pada 2023 lalu sektor pertanian mengalami kemunduran musim tanam karena lahan persawahan dalam kondisi kering kerontang.
Karena itu, kegiatan tanam tahun ini harus mencapai 1 juta hektar untuk menutupi kekurangan tahun berikutnya. Prihasto menambahkan, saat ini Kementan telah memangkas anggaran (Refocusing) yang difokuskan pada antisipasi cuaca ekstrem.
"Kami juga mencermati penambahan areal tanam dalam kunjungan kerja safari di Pati dan Blora. Sedangkan dari data yang saya terima, potensi lahan tadah hujan di Pati ada 18.000 hektar tapi baru tertanam 60 hektar," katanya.
Selain di Pati, pemerintah juga terus mencermati kondisi pertanaman di Blora yang merupakan wilayah terbesar kedua setelah Grobogan. Di sana, potensi luas lahan tadah hujan mencapai 30 ribu hektare dan baru terealisasi 319 hektare.
"Secara agrosistem Pati dan Blora sama-sama memiliki petani tangguh dan hebat. Karena itu saya berharap pertanaman dan perluasan area tanam di tiga kabupaten ini meningkat," katanya.
Dalam kesempatan yang sama Bupati Grobogan, Sri Sumarni menyampaikan terimakasih atas perhatian kementan terhadap jalanya pembangunan pertanian di Jawa Tengah. Dia mengaku optimis target produksi padi di grobogan dapat melebihi target yang telah ditentukan.
"Ssaya optimos akan tercapai dengan adanya perluasan area tanam (PAT) di area seluas 110.000 hektar maka, produksi di grobogan dalam setahun akan mencapai 1 juta ton," jelasnya. (dilansir dari infopublik.id)
- Baca Juga :Beras SPHP Banjiri Pasar Induk Cipinang
0 Comments