Mulai 1 Maret Ada 6 Lokasi di Sorong Selatan Terkena Pemutusan Jaringan BTS

Teminabuan, VoicePapua.com – Mulai 1 Maret 2025 nanti ada sekitar 6 lokasi di wilayah Kabupaten Sorong Selatan, Papua Barat Daya akan terkena pemutusan jaringan BTS (Base Transceiver Station) atau tower Telkomsel.
Keenam lokasi dimaksud, Distrik Kais Darat, Kakoda dan Distrik Inanwatan, ujar Sekretaris Dinas Kominfo Kabupaten Sorong Selatan, Eppy Rudolf Antoh di kantornya, Kamis (20/2-2025).
Dilansir dari RRI, Selasa (25/2-2025) lebih lanjut, dia menyampaikan, berdasarkan surat dari Kementerian Kominfo RI dan surat dari pihak ketiga penyedia jasa, pemutusan jaringan tersebut akan dilakukan tanggal 1 Maret 2025. Hal itu akan terjadi di sejumlah daerah di Indonesia, termasuk di Sorong Selatan.
"Ini terjadi di seluruh Indonesia, termasuk kita di Papua Barat dan Papua Barat Daya. Kita di Sorong Selatan akan dilakukan pemutusan jaringan telkomsel Tower BTS di wilayah Distrik Kais Darat akan terjadi di Mogatemin, SiranggoSiranggo dan Hore-Hore. Kalau di Inanwatan terjadi di Serkos dan Isogo, sedangkan di Distrik Kokoda terjadi di Tambani," ungkapnya.
Sesuai dengan informasi yang diperoleh, lanjutnya, pemutusan jaringan telkomsel Tower BTS itu terjadi karena belum dilakukan perpanjangan kontrak kerjasama. Yakni antara pihak ketiga penyedia jasa dengan Bakti Kementerian Kominfo RI.
"Kita di daerah berharap kerjasama itu tetap dilanjutkan. Karena masyarakat selama ini merasa terbantu dengan hadirnya jaringan telkomsel Tower BTS. Masyarakat bisa mendapat informasi, bisa berkomunikasi dengan keluarga di tempat lain karena adanya jaringan itu. Titik yang mau diputuskan jaringannya merupakan daerah pelosok yang sulit dijangkau. Jadi masyarakat nantinya akan semakin terisolir," ujarnya.
Menyikapi hal tersebut, Eppi Antoh mengatakan bahwa pemerintah daerah akan menyurat ke Kementerian Kominfo. Sebab pemutusan jaringan ini akan berdampak juga pada program layanan publik. Seperti pelaporan program dari para kepala kampung, tenaga medis dan para guru di daerah pelosok, tidak bisa dilakukan karena tidak ada jaringan internet. (****)
- Baca Juga :Warga Sorong Padati Pusat Perbelanjaan
0 Comments