Gubernur Papua Tengah secara Resmi Buka Pemaparan Diskusi Pendidikan Gratis

Nabire, VoicePapua.com - Gubernur Papua Tengah, Meki Nawipa secara resmi membuka pemaparan diskusi pendidikan gratis di wilayah kerjanya. Hal ini tentunya sebagai langkah konkret dalam membangun sistem pendidikan yang inklusif dan berkeadilan, berlangsung, Kamis (17/4-2025), kembali dipublish media ini, Rabu (23/4-2025).
Dirangkum dari RRI menyebut, acara tersebut dihadiri oleh Pj Sekretaris Daerah Provinsi Papua Tengah, para Staf Ahli Gubernur dan Asisten Sekda, Kepala OPD, perwakilan yayasan dan lembaga pendidikan, para panelis dan narasumber, ASN, serta tamu undangan lainnya. Forum ini menjadi ruang kolaborasi strategis antara pemerintah dan masyarakat dalam menyusun arah kebijakan pendidikan gratis yang tepat sasaran.
Dalam sambutannya, Gubernur Meki Nawipa menyampaikan bahwa pendidikan adalah fondasi utama untuk mewujudkan perubahan sosial yang berkelanjutan. Ia menyoroti tantangan nyata yang dihadapi Papua Tengah, mulai dari akses pendidikan yang belum merata, minimnya sarana dan prasarana, kekurangan guru di wilayah terpencil, hingga persoalan ekonomi yang memaksa banyak anak putus sekolah.
"Namun di balik tantangan, kita melihat harapan. Banyak lembaga dan yayasan yang telah lebih dulu bergerak, memberikan beasiswa, membangun sekolah di pedalaman, dan mengusung pendidikan berbasis budaya lokal. Inilah inspirasi utama kami untuk merumuskan kebijakan pendidikan gratis dari PAUD hingga SMA/SMK, tanpa membedakan negeri atau swasta," ujar Nawipa.
Lebih lanjut, Nawipa menegaskan bahwa pendidikan bukan hanya urusan pemerintah, melainkan tanggung jawab bersama seluruh elemen masyarakat. Ia membuka ruang selebar-lebarnya bagi kontribusi yayasan dan lembaga pendidikan agar kebijakan yang disusun mampu menyentuh kebutuhan riil di lapangan.
Pemerintah juga berkomitmen mengidentifikasi wilayah prioritas yang membutuhkan intervensi cepat, baik dari sisi kondisi sekolah, distribusi tenaga pendidik, maupun kebutuhan peserta didik. "Kita akan membangun kemitraan yang strategis dan berkeadilan. Tidak boleh ada anak Papua Tengah yang tertinggal hanya karena alasan ekonomi. Mari kita hidupkan kembali semangat gotong royong dalam membangun pendidikan, tidak hanya dengan dana, tetapi juga dengan kepedulian dan cinta kepada anak-anak kita," tegasnya.
Gubernur Nawipa juga menyampaikan bahwa pendidikan gratis bukan semata-mata menghapus biaya sekolah, tetapi merupakan langkah moral dan politis untuk menghadirkan keadilan sosial di seluruh pelosok Papua Tengah. Baik anak-anak Orang Asli Papua (OAP) maupun non-OAP, memiliki hak yang sama untuk tumbuh, bermimpi, dan berhasil di tanah ini.
“Bagi anak-anak OAP, pendidikan gratis adalah jalan untuk memperkuat identitas dan membentuk generasi pemimpin masa depan yang berpijak pada budaya lokal. Bagi anak-anak non-OAP, ini adalah bukti bahwa mereka juga dihargai, diterima, dan diberikan kesempatan yang adil untuk ikut membangun Papua Tengah yang damai dan harmonis,” tambahnya.
Usai sambutan, kegiatan dilanjutkan dengan pemaparan dari berbagai yayasan, sekolah, dan universitas mengenai profil dan keunggulan masing-masing institusi pendidikan. Diskusi terbuka pun digelar, dilengkapi dengan penyampaian hasil sementara dari para panelis, serta pandangan umum dari Gubernur Papua Tengah sebagai penutup rangkaian forum.
Forum ini diharapkan menjadi titik tolak dari sebuah lompatan besar dalam sektor pendidikan di Papua Tengah. Dengan niat tulus, keterbukaan hati, dan kemauan untuk bekerja bersama, Gubernur Nawipa yakin Papua Tengah akan mampu membangun generasi yang cerdas, berkarakter, dan siap menghadapi masa depan.(****)
0 Comments