YP Moso : Sorong sebagai Rumah Kebhinnekaan yang SMART

Aimas, VoicePapua.com- Pj Bupati Yan Piet Moso menyebut Sorong sebagai rumah kebhinnekaan yang SMART (Sejahtera, Mandiri, Aman, Religius dan Tangguh).

“Prinsip nilai ini harus kita jaga dan rawat sebagai kekayaan kita bersama. Kita boleh berbeda dalam berbagai hal, tapi kitorang di rumah ini adalah satu,”sebut Moso, saat acara perpisahan Kepala Kemenag Kabupaten Sorong Andri Sani, yang telah memasuki usia purnatugas, Senin (2/10-2023) di Aimas.

Pemerintah selalu menerima banyak hal, terkait dengan bidang pembinaan keagamaan. Makanya dengan kesempatan seperti ini kita bisa berdiskusi, katanya.

Kita terus merajut, merawat nilai-nilai kebhinnekaan toleransi umat beragama.

“Tantangan dan hambatan yang kita hadapi saat ini. Khususnya bagi sahabat-sahabatku Kepala Kemenag itu merupakan suatu bentuk ujian yang perlu kita hadapi secara bersama,”ingatnya.

Mudah-mudahan, kita bekerja dan berdoa, semoga dalam waktu yang tidak terlalu lama lagi, kita juga memiliki Kanwil Kemenag Papua Barat Daya sendiri, imbaunya.

“Hal yang saya pesan hanya satu. Mari kita merawat kebersamaan dan apalagi kita indeks toleransi keagamaan nomor satu di Indonesia,”ujar Moso.

Salah satu contoh konkret adalah sarana dan prasarana, gedung-gedung yang serba lengkap.

Contoh lainnya, sambung Moso, kita bisa berangkatkan umroh haji dengan alokasi anggaran dari pemerintah yang cukup besar.

Termasuk kita bangun gedung-gedung keagamaan semuanya hampir sama.  Dan tidak ada di daerah lain yang seperti itu, tambahnya.

Sementara itu, mantan Kepala Kamenag Kabupaten Sorong Andri Sani menyampaikan, permohonan maaf kepada Pj Bupati Sorong apabila selama dirinya menjabat belum semua tugas bisa dijalankannya dengan baik.

Hal ini karena ada keterbatasan dirinya yang patut dimaklumi saja.

Terima kasih kepada Pj Bupati Sorong, di mana selama dua tahun terakhir ini sudah sangat membantu untuk memberangkatkan jamaah haji ke embarkasi Makassar dengan anggaran yang begitu besar.

Mengingat biaya transportasi yang sangat besar itu dan terpaksa saya harus ketemu Pak Pj bupati melalui pintu belakang dan suratnya tidak melalui Bagian Umum Setda lagi, aku Andri Sani.

Pada kesempatan yang sama, Kakanwil Kemenag Papua Barat Luksen Jems Mayor mengatakan, mengingat Kabupaten Sorong sebagai rumah kebhinnekaan, maka secara kolektifitas isu agama ini harus kita utamakan.

Semuanya ini untuk kita sama-sama membangun harmonisasi sosial umat beragama, baik di Papua Barat Daya maupun Papua Barat, pungkasnya. (****)