Stunting di PBD Terjadi tidak Utamanya, Karena Ketidakmampuan Orang Tua

Aimas, VoicePapua.com - Berdasarkan laporan dari ibu-ibu PKK (Pemberdayaan Kesejahteraan Keluarga) menyebut stunting di wilayah  Papua Barat Daya (PBD) terjadi tidak utamanya, karena ketidakmampuan orang tuanya.

“Tapi stunting itu terjadi karena ketidakpedulian orang tuanya. Jadi, kalau tidak mampu kita bisa memaklumi,” jelas  Pj Gubernur Papua Barat Daya Muhammad Musa’ad, saat memberikan arahan pada peringatan HUT Hari Kesatuan Gerak- PKK (HKG-PKK), yang dipusatkan di Alun-alun Aimas, Sabtu (4/3/2023).

Jika, orang tua mampu tidak peduli terhadap anak-anaknya dan kemudian anaknya menjadi stunting, karena kita sibuk masing-masing mengurusi dunia ini saja, maka kita mengalami dua kerugian, sambungnya.

Kerugian pertama setiap  kita masih hidup ini sangatlah rugi karena anak-anak kita tidak menjadi generasi emas atau generasi gemilang. Dan, kerugian kedua ketika kita sudah mati juga tentu Tuhan akan tanya selama hidup bagaimana kau memelihara atau mengurusi anakmu.

Semuanya diminta pertanggung jawabnya. Musa’ad berharap kepada bapak/ibu, kalau ada yang seperti itu tolong diingatkan, imbaunya.

“Kalau anak stunting orang tua berkemampuan, maka hal seperti ini patut disesalkan. Biasanya orang mengalami stunting itu karena tidak mampu, yang artinya tidak mampu membeli telur, ikan, daging, susu, tapi ini orangnya  mampu anaknya tidak diperhatikan,” ingat Musa’ad.

Untuk itu, mulai hari ini melalui HKG-PKK, dia meminta kita kampanyekan  untuk memberikan kepada anak-anak kita berupa, protein hewani yang sangat sederhana. Paling tidak telur, tambahnya. (****)