Polri Tingkatkan Sinergi dan Efektivitas Penegakan Hukum di Perairan
Jakarta, VoicePapua.com – Kabarhakam Polri Komjen Polisi Mohammad Fadil membuka Rakernis Polairud 2024 dengan tujuan memperkuat hubungan antara Baharkam, Korpolairud dan Ditpolairud Polda.
Fadil dalam pembekalan materi menekankan pentingnya menjaga keamanan dan ketertiban negara di gerbang laut-udara. Kegiatan ini dibuka oleh Mohammad Fadil di Batam Pasific Hotel dan berlangsung selama tiga hari, dari tanggal 19 hingga 22 Februari 2024.
“Realitas dunia yang sudah berubah utamanya Perubahan pada masyarakat, seyogyanya mendorong Polisi untuk adaptif mengikuti dan menerima perubahan sebagai hal baru yang normal. Secara kualitatif perlu merenung seberapa berkualitas penegakan hukum kita, dan langkah pencegahan yang telah dilakukan di wilayah Perairan,” kata Fadil kepada wartawan, Rabu (21/2/2024).
Fadil menyoroti pentingnya adaptasi Polri terhadap perubahan zaman. Dia menekankan evaluasi terhadap kualitas penegakan hukum, dengan merujuk pada kasus-kasus seperti pembakaran kapal nelayan, penembakan terhadap nelayan yang diduga melakukan illegal fishing, dan bentrokan antar nelayan.
Fadil juga menegaskan perlunya penegakan hukum yang berbasis sasaran dan mekanisme yang tepat, untuk mengurangi berbagai kejahatan seperti ilegal migas, ilegal fishing, TPPO, dan ilegal mining.
Selain itu, Kabaharkam Polri memberikan penghargaan kepada Ditpolairud Polda Kalimantan Selatan yang berhasil meringkus komplotan perompak Kapal TB Royal 27 dengan nilai kerugian mencapai Rp8,2 miliar lebih.
Dengan pendekatan yang humanis dan berbasis data, sosial, dan realitas, Fadil berharap agar pemolisian yang presisi dapat terwujud, meminimalisir kerugian negara, dan mengungkap pelaku kejahatan dengan struktur organisasi yang rumit serta praktik-praktik koruptif.
“Tingkatkan lagi kegiatan sambang nusa presisi, Polisi RW perairan, perpustakaan keliling, rumah sakit terapung laksanakan kegiatan tersebut dengan Pendekatan yang humanis. bangun pemolisian yang presisi yang berbasis data berbasis sosial dan berbasis realitas,” pungkas Fadil. (dilansir dari humas.polri.go.id)
- Baca Juga :Pasar Ikan Murah Disubsidi Hampir 50 Persen
0 Comments