BRIN Kembangkan Nanopartikel Bahan Lokal untuk Terapi Kanker Paru

Jakarta, VoicePapua.com - Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) melalui Pusat Riset Teknologi Proses Radiasi (PRTPR) dan Pusat Riset Teknologi Radioisotop, Radiofarmaka, dan Biodosimetri tengah melakukan riset pengembangan nanopartikel dari bahan lokal Indonesia untuk terapi kanker paru-paru.

Hal demikian dilakukan karena penyakit kanker menjadi penyebab kematian tertinggi kedua di dunia, salah satunua yakni jenis kanker paru dengan jumlah kasus mencapai 2,48 juta jiwa. Sehingga BRIN melakukan riset pengembangan nanopartikel Hidroksiapatit-Zirkonium (Zr Dopped HAp) berbasis bahan lokal Indonesia untuk terapi kanker paru.

Dikutip dari laman Instagram @brin_indonesia pada Selasa (16/4/2024), bahan baku nanopartikel yang digunakan adalah zirkonium yang banyak tersebar di Bangka Belitung dan Kalimantan. Selain itu, Biomassa dari tulang hewan juga dimanfaatkan untuk hidroksiapatit nanopartikel (HAp-N) sebagai sistem penghantaran obat (drug delivery system). 

"Zirkonium digunakan sebagai fotosentisizer untuk menghasilkan Reactive Oxygen Species (ROS) yang mematikan sel kanker paru melalui penggunaan hidroksiapatit nanopartikel (HAp-N) sebagai sistem penghantaran obat" tulis @brin_indonesia.

Peneliti Utama Pusat Riset Teknologi Proses Radiasi, Organisasi Riset Tenaga Nuklir BRIN, Dani Gustaman Syarif, mengatakan bahwa pengembangan obat baru untuk terapi kanker di Indonesia memiliki tingkat kesulitan yang cukup tinggi, namun bukanlah sesuatu yang mustahil dilakukan.

"Dengan adanya fasilitas pendukung, proses translasi hasil riset obat di Indonesia menuju fase klinis dapat berjalan sesuai kaidah yang dipersyaratkan" kata Dani.

Informasi selengkapnya terkait pengembangan nanopartikel dari bahan lokal Indonesia, bisa diakses pada akun Instagram @brin_indonesia. (dilansir dari infopublik.id)