Ada Dua Isu Besar soal Ketenagakerjaan di PBD
Kota Sorong,VoicePapua.com - Kepala Dinas Tenaga Kerja, Transmigrasi, Energi dan Sumber Daya Mineral Papua Barat Daya, Suroso menuturkan, sampai saat ini kita masih mengalami masalah yang berkaitan dengan pengangguran, dan kita di provinsi ini masih diangka 6 koma sekian persen. Satunya lagi terkait dengan masalah transmigrasi lokal.
Bahkan, angka pengangguran dari tahun ke tahun kita masih stagnan. Padahal, kami memiliki target untuk menurunkan angka pengangguran sampai diangka 4 persen.
“Ini beberapa hal menurut hemat kami yang menjadi masalah. Antara lain memang ketersediaan lapangan kerja itu terbatas, jika dibandingkan dengan jumlah pencari kerjanya,” jelas dia di Sorong, Selasa (3/12-2024).
Begitupun akses pencari kerja tidak sepenuhnya pas. Entah itu kualitas sumber daya manusianya yang terkadang tidak sesuai dengan apa yang dibutuhkan pihak perusahaan, jelas dia.
Atas dasar hal ini tentu kami akan mendorong kepada teman-teman di Dinas Tenaga Kerja yag ada di kabupaten/kota untuk bagaimana meningkatkan kualitas SDM melalui pendidikan dan pelatihan produktivitas.
Hal berikutnya juga terkait masalah tenaga kerja secara nasional adanya masalah PHK (Pemutusan Hubungan Kerja).
Bahkan, Pak Presiden Prabowo Subianto dan Menteri Dalam Negeri menaruh perhatian serius soal hal ini, beber dia.
Sehingga, sehubungan dengan hal itu, kami sekarang ini telah menghadirkan kementerian terkait (Kementerian Tenaga Kerja), Ditjen Hubungan Industrial untuk memberikan paparan (pencerahan) kepada kami di sini bagaimana selain menyelesaikan persilihan juga penanganan masalah transmigrasi.
Biasanya yang menjadi perselisihan itu berujung PHK. Begitu pula, soal ketransmigrasian untuk di Papua Barat Daya itu baru ada di beberapa kawasan transmigrasi di Segun dan Klamono wilayah Kabupaten Sorong. Dan satu lagi SP Estrem yang ada di Maybrat, ungkap dia.
Kami juga merespons isu transmigrasi yang kami harapkan (inginkan) harus ada perubahan paradigma. Kalau transmigrasi yang lama itu terkesan hanya memindahkan penduduk dari luar Papua ke dalam Papua.
Namun, sekarang yang kami inginkan dengan adanya transmigrasi baru (lokal). Dengan harapan, kawasan transmigrasi ini menjadi agen pengembangan kawasan. (****)
- Baca Juga :Pasar Ikan Murah Disubsidi Hampir 50 Persen
0 Comments