Berbagai Langkah Konkret Upaya Penurunan Stunting di Kabupaten Sorong

Aimas, VoicePapua.com- Berbagai langkah konkret dalam rangka percepatan penurunan stunting di wilayah Kabupaten Sorong, Papua Barat Daya merupakan salah satu bagian dari isu penting nasional untuk terus digaungkan oleh berbagai daerah di Tanah Air.

Dengan harapan, agar target nasional penanganan stunting pada 2024 mendatang mencapai 14 persen.

Stunting adalah kondisi gagal tumbuh pada anak balita (bayi di bawah 5 tahun) akibat dari kekurangan gizi kronis, sehingga anak terlalu pendek untuk usianya.

Kekurangan gizi terjadi sejak bayi dalam kandungan pada masa awal setelah bayi lahir akan tetapi, kondisi stunting baru nampak setelah bayi berusia 2 tahun.

Dengan demikian, penanggulangan dan pencegahan terhadap stunting merupakan bagian yang sangat penting, ujar Plh Bupati Sorong Cliff Agus Japsenang, diwakili Staf Ahli Bupati Bidang SDM, Wa Ode Likewati, saat membuka kegiatan tersebut, Jumat (29/12-2023).

Dikatakan, angka stunting di Kabupaten Sorong tahun 2023 prevalensi mencapai 23,8 persen, diharapkan dengan aksi konvergensi ini dapat mencapai 14 persen, sesuai standar nasional di tahun 2024.

Saat ini ada sekitar 136 balita yang terindikasi stunting yang membutuhkan konvergensi berkelanjutan dalam penanganan stunting.

“Permasalahan stunting tidak bisa hanya diselesaikan melalui program gizi saja. Tapi harus terintegrasi dengan program lainnya,” ujar Wa Ode mengutip sambutan Plh Bupati Sorong.

Kompleksnya masalah stunting dan banyaknya stakeholder yang terkait, dalam intervensi gizi spesifik dan sensitif yang dilakukan secara terkoordinir dan terpadu kepada sasaran prioritas, pungkasnya.(****)