Fasilitas Sulih Bahasa Isyarat dari Kominfo di Debat Capres 2024 Bantu Teman Tuli

Jakarta, VoicePapua.com - Para penyandang disabilitas tuna rungu atau teman tuli mengapresiasi Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kemkominfo) yang telah memfasilitasi kegiatan sulih bahasa isyarat pada debat calon presiden (capres) dan wakil presiden (cawapres) Pemilihan Umum (Pemilu) 2024, termasuk debat kelima atau debat terakhir (pamingkas) Capres, Minggu (4/2/2024).

Pengurus Pusat Bahasa Isyarat Indonesia (Pusbisindo) Kesumo Yoga Prawira menyatakan bahwa fasilitas itu sangat bermanfaat sekali untuk teman-teman tuli yang menyaksikan Debat Capres dan Cawapres Pemilu 2024.

"Sebab sebelumnya yang ditampilkan di televisi nasional itu kolom untuk juru bahasa isyarat sangat kecil. Namun dengan fasilitas yang diberikan saat ini ada tiga juru bahasa isyarat yang lengkap dengan teksnya," kata Kesumo Yoga Prawira saat menyaksikan Debat Kelima Pilpres  2024 di Ruang Rapat Maladi, Kominfo Jakarta, Minggu (4/2/2024).

Dengan fasilitas itu, jelas dia, teman- teman tuli yang menyaksikan debat capres dan cawapres bisa lebih memahami apa yang dibahas atau dipaparkan oleh setiap pasangan calon.

Sekaligus menambah wawasan teman-teman tuli terkait istilah-istilah baru yang sulit dipahami.

"Jadi ketika ada pemandu acara (MC) yang menjelaskan, akan diperjelas dengan teks yang ditampilkan sehingga istilah-istilah baru itu bisa diterima oleh teman-teman tuli sebagai informasi tambahan yang mereka dapat," terang dia.

Fasilitas itu diharapkan tidak hanya berhenti dalam program debat Capres dan Cawapres. Melainkan di program-program lain yang bisa bermanfaat untuk teman- teman tuli.

"Seperti halnya waktu Capres dan Cawapres diundang ke Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK). Teman tuli banyak yang tidak mengetahui maksud dari Capres dan Cawapres ke KPK, karena informasi yang mereka dapat itu kurang," kata dia.

Sementara itu, Direktur Jenderal Informasi dan Komunikasi Publik (IKP) Kominfo, Usman Kansong, menyatakan, fasilitas kegiatan sulih bahasa isyarat pada debat capres dan cawapres Pemilu 2024 ini sebagai salah satu upaya mewujudkan Pemilu yang makin inklusif.

Terpenting dari upaya ini adalah informasi terkait visi dan misi paslon pemimpin bangsa bisa dijangkau semua kalangan, lebih inklusif.

Sehingga teman-teman disabilitas juga mendapatkan pemahaman yang utuh sekaligus pendidikan politik dari debat sebelum menentukan pilihannya saat pencoblosan nanti.

Pemerintah memastikan setiap warga negara memiliki kesempatan yang setara untuk berpartisipasi dalam pemilihan politik Pemilu 2024.

Hal itu mencakup pengakuan dan perlindungan hak-hak politik semua warga negara, tanpa memandang jenis kelamin, usia, disabilitas, etnis, agama, atau latar belakang sosial ekonomi mereka, sepanjang memenuhi persyaratan.

“Sehingga Pemilu 2024 terselenggara secara inklusif dan ramah dengan teman-teman disabilitas,” kata Usman.

Kegiatan sulih bahasa debat capres dan cawapres yang digelar di Kementerian Kominfo tersebut bekerja sama dengan Pengurus Pusat Gerakan untuk Kesejahteraan Tuna Rungu Indonesia (Gerkatin).

Secara khusus aksi ini adalah dalam rangka pemenuhan hak penyandang disabilitas tuli untuk mendapatkan fasilitas dan akses informasi acara debat capres dan cawapres.

Melalui GPR TV, Kemenkominfo memberikan sejumlah fasilitas seperti penyediaan ruangan produksi, peralatan live streaming, serta beberapa fasilitas pendukung lainnya.

GPR TV juga turut melakukan pendampingan produksi siaran yang ramah disabilitas, yaitu berupa kotak sulih suara yang lebih besar dan adanya teks/subtitle saat live streaming.(dilansir dari infopublik.id)