Presiden Puji Produk Nasabah Program Mekaar PNM di Kabupaten Bantul
Jakarta, VoicePapua.com - Presiden Joko Widodo (Jokowi) memuji produk-produk yang dihasilkan oleh nasabah program membina ekonomi keluarga sejahtera (Mekaar) binaan Permodalan Nasional Madani (PNM) di Lapangan Keyongan Kidul Sabdodadi, Kabupaten Bantul, DIY, Selasa (30/1/2024).
Dikutip dari siaran pers BPMI Setpres menyebutkan, Presiden Jokowi menilai bahwa produk-produk tersebut memiliki kualitas yang sangat baik. Sehingga, mampu bersaing dengan produk luar negeri karena harganya sangat kompetitif.
“Saya tadi di depan beli celana. Celana ini harganya berapa? Saya bayar 15 ribu rupiah. Apa artinya? Ini sangat murah dan sangat kompetitif, dan sangat bisa bersaing dengan negara-negara lain kalau harganya Rp15 ribu,” ungkapnya saat bersilaturahmi dengan para nasabah PNM Mekaar di Lapangan Keyongan Kidul Sabdodadi, Kabupaten Bantul, Daerah Istimewa Yogyakarta, Selasa (30/01/2024).
Lebih lanjut, Presiden Jokowi meyakini bahwa produk berupa celana batik tersebut akan laris jika dijual ke pasar seperti Afrika. Presiden mendorong agar produk tersebut bisa diekspor dalam jumlah besar.
“Harganya 15 ribu berarti 1 dolar pasti laku, saya berikan jaminan ini. Biar orang-orang Afrika pakai celana batik semuanya,” imbuh Presiden.
Sumini Siti Aisyah, penjual celana tersebut, adalah salah seorang nasabah PNM Mekaar sejak tahun 2017. Saat ditemui terpisah, ia bercerita mengenai bagaimana ia bisa mengembangkan usahanya bermodalkan pinjaman dari PNM Mekaar sebesar Rp2 juta.
“Saya mulai bergabung itu 2017, plafon pertama itu Rp2 juta, sekarang sudah masuk Rp9 juta. Alhamdulillah usaha berkembang,” ujarnya.
“Dari awal saya kan pindahan, dari Jakarta pindah ke kampung untuk merawat orang tua. Jadi mau usaha bingung. Akhirnya konveksi, alhamdulilah berjalan,” sambungnya.
Seiring berjalannya waktu, usahanya terus berkembang hingga saat ini ia memiliki omzet sekitar Rp5 juta per minggunya. Setelah dipotong cicilan Mekaar, Sumini menyebut bahwa pendapatan bersihnya sekitar Rp1,5 juta.
“Seminggu sekali itu bisa Rp5 (juta) tapi kotor ya. Untungnya itu kira-kira Rp1,5 juta. Itu sudah kepotong cicilan, jadi sudah bersih. Lumayan sih bisa bantu perekonomian keluarga, kan butuh banyak,” tuturnya.
Sumini pun berharap program Mekaar bisa terus berlanjut ke depannya meskipun ganti pemerintahan. Menurutnya, Mekaar telah membantu para ibu dalam membantu perekonomian keluarganya.
“Mudah-mudahan dilanjutkan walaupun ganti presiden ya. Bantu banget sebenarnya untuk perekonomian ibu-ibu kayak kita. Soalnya kalau kita pinjam ke orang belum tentu boleh. Kalau begini kan dibantu, mencicil kan kasarnya, enggak terlalu berat juga, bunganya enggak terlalu tinggi, enggak kayak rentenir ya,” tandasnya.(dilansir dari infopublik.id)
- Baca Juga :Kilas Balik Sejarah Lahirnya TNI
0 Comments