KPU Papua Barat Daya Tetapkan Nomor Urut Pasangan Calon Gubernur

Kota Sorong, VoicePapua.com – Komisi Pemilihan Umum (KPU) Papua Barat Daya, sesuai dengan  agenda waktu dan jadwal yang ditetapkan, dimana pada Senin (23/9-2024) telah dilaksanakan rapat pleno terbuka penetapan dan pengundian nomor urut pasangan calon Gubernur PBD.

Rapat pleno terbuka penetapan dan pengundian nomor urut tersebut, langsung dipimpin Ketua KPU Papua Barat Daya, Andarias Daniel Kambu, didampingi empat Komisioner KPU.

Dalam pengundian tersebut, pasangan Alfaris Umlati- Petrus Kasihiw memperoleh nomor urut 1.

Diketahui, pasangan calon Gubernur Papua Barat Daya ini, AFU atau Alfaris Umlati mantan Bupati Raja Ampat dan pasangan calon Wakil Gubernur Petrus Kasihiw mantan Bupati Bintuni dan keduanya masing-masing menjabat selama dua periode (10 tahun).

Alfaris Umlati saat ini menjabat sebagai Ketua DPW Partai Demokrat Papua Barat Daya. Sedangkan, Petrus Kasihiw sebagai Ketua DPD NasDem Kabupaten Bintuni.

Nomor urut 2 dikantongi pasangan Gabriel Asem- Lukman Wagaje. Gabriel Asem pernah menjabat Bupati Tambrauw selama dua periode.

Untuk nomor urut 3, yakni pasangan Elisa Kambu- Ahmad Nausrau. Elisa Kamu juga tidak kalah mantereng, dia (Elisa) pernah menjabat Bupati Asmat selama kurang lebih dua periode dan atau tepatnya 9 tahun 8 bulan.

Berikut, nomor urut 4 jatuh pada pasangan Joppye Onesisius Watangkau- Ibrahim Wugaje. Diketahui Joppye Onesius Wayangkau berbeda latar belakang (back-ground), yaitu Letjen TNI (Purn).

Joppye, pria kelahiran Serui, Papua pada 17 Juli 1962 merupakan kader dari Partai PDIP. Jabatan terakhirnya di TNI Angkatan Darat sebagai Komandan Pusat Teritorial Angkatan Darat (Danpusterad) tahun 2020 sebelum mengakhiri karirnya.

Sebelumnya, jenderal bintang tiga ini pernah menjabat sebagai Panglima Kodam XVIII Kasuari masih berpangkat Mayjen TNI saat itu.

Terakhir, pasangan Bernard Sagrim- Sirajuddin Bauw memperoleh nomor urut 5. Bernard Sagrim merupakan politisi senior dari Partai Golkar dan juga mantan Bupati Maybrat.

Secara terpisah, Senin (23/9-2024) di Aimas, Salah satu pengamat politik lokal yang enggan menyebutkan identitasnya menuturkan, dari lima pasangan calon Gubernur Papua Barat Daya ini merupakan mantan bupati.

“Memang sudah jelas kalau untuk daerah yang pernah mereka pimpin bisa menjadi modal dasar untuk memperoleh basis suara. Namun, yang patut diperhatikan para mantan Kepala daerah ini harus bisa merebut suara di daerah yang mempunyai DPT (daftar pemilih tetap) terbanyak, yaitu Kota Sorong dan Kabupaten Sorong,” ujar sumber tersebut.

Apalagi di Kota Sorong maupun Kabupaten Sorong tidak ada mantan wali kota maupun bupati yang ikut bertarung pada Pilgub kali ini.

Jika, para calon ini bisa menguasasi atau merebut  suara masyarakat pemilih terbanyak pada basis massa kedua daerah ini, maka peluang untuk menang kemungkin besar bisa diraih, kata sumber tersebut, kepada awak media ini. (****)