Pemilukada : Kepala Suku Besar Moi Kabupaten Sorong Tetap Berada di Posisi Netral
Aimas, VoicePapua.com- Kepala Suku Besar Moi, Jhon Su menuturkan, dengan akan dilaksanakannya Pemilukada di Kabupaten Sorong periode 2024-2029, maka selaku kepala suku senantiasa selalu berada di posisi yang netral.
Hari ini kita saksikan secara bersama dengan adanya prosesi adat Moi yang sedang meminang bakal calon Wakil Bupati Sorong (Suprapto) di kediamannya hari ini dari bakal calon Bupati Musa Lazarus Malagam (putra terbaik asli Moi) itu semua, karena adanya dukungan dari keluarga besar Malamoi.
Begitu juga pada saat berikutnya, apabila Pak JK (Johny Kamuru) mantan Bupati Sorong 2017-2022 mau maju, kami persilakan.
Jika, beliau (JK) mau lupa kepala suku atau tak diundang pun dipersilakan saja dan tak masalah bagi saya juga, ucap Jhon Su, saat acara pinangan bakal calon Wakil Bupati Sorong, Suprapto di Aimas, Sabtu (2/3-2024).
“Sebenarnya kita tak segampang mencari pasangan. Semuanya ini karena jalan Tuhan, sehingga kita datang meminang secara adat Moi kepada keluarga Bapak Suprapto untuk mendampingi putra terbaik Moi Bapak Musa Lazarus Malagam untuk ikut berkompetisi pada Pemilukada nanti, jelas Jhon Su di hadapan para hadirin maupun tak luput dari liputan insan media dari berbagai media yang ada di daerah ini.
Dia berharap, dengan secara resmi pinangan kami ini diterima oleh keluarga besar Jawa di Kabupaten Sorong agar pintu rumahnya selalu dibuka. Entah itu pagi, siang maupun malam siapa tahu sesewaktu kami datang bersilaturahmi.
Untuk itu, kepada semua suku Nusantara yang mendiami di Kabupaten Sorong ini, mari kita sama-sama memberikan dukungan kepada putra terbaik Moi (Musa Lazarus Malagam) dalam mengikuti Pemilukada di tahun ini menjadi harga mati, ajaknya.
Sementara itu, Wakil Kepala Suku Besar Moi-Tambrauw, Rafle mengatakan, bakal calon Bupati dan Wakil Bupati Sorong bisa kita sebut dengan nama ‘Moja’ (Moi-Jawa).
Figur yang ada di depan kita ini (Musa Lazarus Malagam) adalah sosok pilihan dari para leluhur Moi yang sudah berada di bawah tanah untuk dipilih menjadi Bupati Sorong pada periode lima tahun ke depan.
“Tidak ada sesuatu yang luar biasa pada hari ini. Hanya kedua bakal calon pasangan Bupati Sorong yang luar biasa bagi bapak berdua di kesempatan yang baik pada hari ini,” sebut Rafle, disambut aplaus meriah dari para hadirin.
Ada titipan pesan dari kami para tokoh adat ini untuk program kerja 100 hari pertama. Apabila kedua pasangan ini terpilih nanti untuk prioritaskan masalah sengketa tanah transmigrasi yang telah bersertipikat untuk segera diselesaikan secara baik, tanpa ada masalah lagi, harapnya. (****)
- Baca Juga :Kasat Lantas Polres Sorong: Operasi Zebra Mansinam 2024 untuk Tekan Fatalitas Angka Lakalantas
- Baca Juga :Pj Sekda PBD Kembali Kisahkan Rencana Operasi Jantung Perdana di Jayapura Hingga Sekarang Tidak Jadi
0 Comments