Filterisasi Film Penting untuk Dijadikan Tontonan bagi Anak-anak
Kota Sorong, VoicePapua.com – Ketua Subkomisi Pemantauan, Lembaga Sensor Film RI, Erlan Basri mengungkap, memfilterisasi film penting untuk dijadikan tontonan bagi anak-anak kita, demi keberlanjutan bangsa ini.
“Bahkan tidak bisa Lembaga Sensor Film yang hanya 17 anggota untuk memfilter semua tayangan dari berbagai media sosial yang ada. Caranya kami mengajak partisipasi masyarakat mari bersama-sama mengantisipasi hal ini,” ujarnya.
Apa pentingnya kita melanjutkan sensor mandiri.
Pertama, sensor terhadap nilai-nilai moral dari bahasa dan pengaruh media;
Kedua, pendidikan karakter dengan mengajak anak-anak untuk memilih konten yang baik, demi membangun karakter yang kuat;
Ketiga, ini adalah tanggung jawab kita bersama agar bagaimana kita bisa memproteksi keluarga kita terhadap pengaruh negatif tayangan film.
Demikian disampaikan, Erlan Basri, ketika pemaparan materi Sosialisasi Gerakan Nasional Budaya Sensor Mandiri di Provinsi Papua Barat Daya, memajukan budaya menonton sesuai usia, berlangsung di Swis-bell Hotel Kota Sorong, Selasa (15/10-2024).
Berikut, kalau kita mau bawa anak ke bioskop harus sesuai dengan usianya. Misalnya, nonton film umum yang bisa ditonton oleh semua usia.
Selanjutnya, masyarakat berkualitas. Dengan sensor mandiri kita akan melahirkan generasi yang religis dan bertanggung jawab terhadap konsumsi media.
“Saat ini media kita tidak hanya satu atau dua saja. Sekarang peran kita bagaimana bisa memfliternya itu yang paling penting,” imbuh dia.
Keberadaan Lembaga Sensor Film ini ada sejak zaman kolonial. Berarti di era lama menganggap film itu sesuatu yang punya peran besar.
Dia bisa mempengaruhi dan memproteksi menggerakan massa dan diproteksi juga untuk menghancurkan massa.
“Sejak tahun 1945 ketika Indonesia merdeka, film dianggap sesuatu yang penting, maka dengan berdirinya Lembaga Sensor Film untuk melindungi bangsa dari pengaruh negatif film dan untuk memajukan perfilman di Indonesia,”pungkasnya.(****)
0 Comments