Debat Publik Kedua: Berbagai Langkah Dilakukan Paslon Bupati Sorong Pemberdayaan Masyarakat Adat
Aimas, VoicePapua.com – Pada debat publik kedua ini, terkait dengan berbagai langkah yang dilakukan Paslon (pasangan calon) Bupati Sorong dalam pemberdayaan masyarakat adat untuk menjadi mitra dalam pemberdayaan ekosistem lokal dan menjaga praktik-praktik berkelanjutan dalam pengelolaan sumber daya alam merupakan hal yang sangat penting dan urgent untuk dilakukan oleh Paslon.
Selanjutnya, moderator yang membawa acara debat kedua bagi pasangan calon Bupati Sorong nomor urut 1 (Johny Kamuru- Sutedjo) dan pasangan calon nomor urut 2 (Musa Lazarus Malagam-Suprapto), berlangsung di Aimas Convention Centre, Selasa (29/10-2024).
Dia memberikan kesempatan kepada Ketua Tim Panelis, Dr. Suriel Semuel Mofu, selaku Kepala Lembaga Layanan Pendidikan Tinggi Wilayah XIV Papua dan Papua Barat dan sekaligus sebagai ketua panelis debat kedua ini.
Setelah diambil amplop huruf D. Moderator menyampaikan amplop pertanyaan ini masih bersifat rahasia dan masih tersegel rapat.
Pertanyaannya, langkah-langkah apa yang akan dilakukan Paslon untuk memperkuat pemberdayaan masyarakat adat untuk menjadi mitra dalam menjaga ekosistem lokal dan mempromosikan praktik-praktik keberlanjutan dalam pengelolaan sumber daya alam.
Pada kesempatan itu, Suprapto mengatakan, ke depan para pemilik hak-hak ulayat harus dilindungi, baik itu yang hadir oleh para investor. Pastikan bahwa para pemilik hak ulayat harus mengetahui.
“Jangan sampai para pemilik hak ulayat ditinggalkan, karena dikhawatirkan adanya penguasa-penguasa yang hadir di Kabupaten Sorong, sehingga akan menimbulkan persoalan di lapangan yang sering terjadi dan ini yang perlu kita antisipasi,” imbuh Suprapto.
Untuk itu ke depan, kami pastikan bahwa pemilik hak ulayat harus kita rangkul dan kita bicarakan apabila terkait tanah-tanah tersebut, baik itu milik pemerintah maupun pihak swasta kita bicarakan. Apakah dari pihak swasta bisa menguntungkan pemilik hak ulayat atau berugikan, tegasnya.
Kami harus bicarakan agar dampak positif dari kehadiran para rekanan investor baik dari pemerintah yang membutuhkan tanah tersebut, diharapkan harus punya dampak peningkatan kesejahteraan masyarakat adat maupun masyarakat asli Papua, ucap dia.
Selanjutnya, diberi kesempatan kepada calon wakil bupati nomor urut 1 (Sutedjo) untuk menanggapi. Suetdjo menuturkan, satu kata bahwa tanah ini bukan warisan untuk kita, tapi titipan untuk anak cucu kita.
Sambung Suteddo, untuk mengelolah alam harus seimbang. Seimbang artinya untuk kebutuhan sekarang dan juga kebutuhan masa depan. Apabila ada para investor masuk ke Kabupaten Sorong, maka tentunya harus mengedepankan kesejahteraan masyarakat setempat.
Jika, semua ini bisa dikelolah dengan baik, maka itu merupakan bonus bagi kita yang mendiami daerah itu. Apabila ke depan kami berdua Pak Johny Kamuru dipercayakan menjadi Bupati dan Wakil Bupati Sorong, kami berdua akan bekerja sama dengan masyarakat adat, sehingga perlu adanya keseimbangan, sesuai dengan peruntukkan kebutuhan untuk mensejahterakan masyarakat, tutupnya.(****)
- Baca Juga :Lanjutkan Survei Kesiapan Operasi Ketupat 2024, Kakorlantas Tinjau Tol Fungsional Solo – Yogyakarta
- Baca Juga :Baznas Bantu 15 Rumah Layak Huni di Ternate
0 Comments