55 Warga Maybrat Kembali Dipulangkan ke Rumah Usai Mengungsi gegara Teror KKB

Maybrat/Papua Barat Daya, VoicePapua.com - Sebanyak 55 warga Kabupaten Maybrat, Papua Barat Daya kembali dipulangkan ke Kampung Ayata, Distrik Aifat Timur setelah mengungsi selama 1 tahun 8 bulan akibat teror kelompok kriminal bersenjata (KKB). Sebelumnya 22 orang sudah dipulangkan lebih dahulu.

Proses pemulangan pertama dilakukan pada 14 April 2023 lalu. Kali ini, 55 orang yang terdiri dari 15 KK dipulangkan dengan dikawal ketat Satgas Operasi Petik Bintang Polda Papua Barat, Senin (24/4) kemarin.

"Kami merasa bangga dan bahagia masyarakat bisa kembali ke kampung halaman setelah 1 tahun 8 bulan tidak kembali. Sekarang mereka telah kembali bahkan ada yang mau tinggal di sini dan tentu kita merasa bangga dan akan menjaga aktivitas dan melindungi masyarakat," kata Kapolres Maybrat AKBP Glenn Rooi Molle dalam keterangannya, Selasa (25/4/2023).

AKBP Glenn yang juga Kasatgas Gakkum ini memastikan warga yang telah memilih kembali akan mendapatkan pengawasan. Sehingga para warga bisa kembali beraktivitas seperti biasanya.

"Dengan kembalinya sejumlah warga untuk kali kedua ini dapat menjadi dorongan warga lain ikut pulang ke kampung halamannya. Kembali berkebun dan beraktivitas sehari-hari memenuhi kebutuhan itu sendiri," ujarnya.

Sementara itu, Kepala Dinas Perumahan Kabupaten Maybrat, Zakheus Momao yang juga merupakan Tokoh Masyarakat Aifat Timur Raya berterima kasih kepada Satgas Petik Bintang karena mendorong masyarakat untuk mau kembali ke rumah.

"Saya ucapkan terima kasih, dengan keberadaan Satgas dalam jangka waktu beberapa hari ke depan mungkin akan ada warga yang kembali ke rumah mereka. Pemda bertanggung jawab dan percaya bahwa masyarakat tidak terlibat dalam hal apapun, sehingga harus mendapat rasa aman kembali," tuturnya.

Zakheus pun mengimbau masyarakat agar tetap tinggal berkelompok. Hal ini untuk memudahkan pengawasan dan meningkatkan keamanan.

"Saya mengimbau kepada masyarakat, kami harap lihat rumah yang ada dan berkelompok dulu untuk sementara waktu sehingga dapat memudahkan pengawasan dari pihak keamanan," terangnya.

Sebelumnya, warga mengungsi karena adanya teror dari KKB. Pemulangan berlangsung pada Kamis (13/4).

"Upaya pemulangan pengungsi ini dilaksanakan secara bertahap dengan memperbaiki jembatan yang sudah dirusak oleh kelompok KKB. Kami dari Satgas Ops Petik Bintang ini juga telah membangun pos pengamanan di kampung Ayata," kata Kepala Operasi Daerah Satgas Petik Bintang Kombes Novia Jaya, dilansir dari detikNews.

Novia berharap, dengan hadirnya pos pengamanan dan personel Polri di Kampung Ayata, masyarakat tak khawatir dan takut lagi untuk menjalankan aktivitas sehari-hari.

"Pengungsi di dua kampung sejumlah 26 orang. Sepuluh orang di kampung Kamat dan 16 orang di Kampung Ayata," jelas Novia. (dilansir dari detik.com/sulsel)