Data SSGI  2021, Prevalensi Kasus Stunting di Kabupaten Sorong 28,7%

Aimas, VoicePapua.com- Berdasarkan data hasil Survei Status Gizi Indonesia (SSGI) tahun 2021, prevalensi kasus stunting di Kabupaten Sorong  berada pada kisaran 28,7%.

Angka ini masih cukup tinggi dan butuh kerja keras agar kita dapat menurunkan angka stunting di  daerah ini, dengan meningkatkan kinerja kita dalam penanganan stunting tahun 2023 di angka 23,8%.

Demikian sambutan, Plh Bupati Sorong, Cliff A. Japsenang, diwakili Staf Ahli Bupati Bidang Pembangunan, Marcus Karath, saat berlangsung kegiatan audit stunting di wilayah ini, Rabu (29/11-2023) di Aimas.

Stunting merupakan masalah gangguan pertumbuhan. Hal ini disebabkan oleh karena gizi kronis dan penyakit infeksi.

“Jika, tidak ditangani secara seksama akan menghambat produktifitas pertumbuhan anak. Dan, anak akan mudah mengalami penyakit (degernati kondisi kesehatan yang menyebabkan jaringan atau organ memburuk dari waktu ke waktu),” beber Maks sapaan akrab Marcus Karath mengutip sambutan Plh Bupati Sorong.

Untuk mencapai hasil yang optimal, dibutuhkan dukungan dan bantuan dari semua pihak untuk menyukseskan percepatan penurunan stunting di Indonesia menjadi 14% pada akhir tahun 2024.

Angka prevalensi stunting di Indonesia masih cukup tinggi, secara khusus di Kabupaten Sorong ada pada prevalensi 23,8% dan target kita pada tahun 2023 pada prevalensi 18%.

Sedangkan waktu efektif yang tersisa hanya satu tahun. Untuk mencapai target tersebut, sambung Maks, tentunya tidaklah mudah.

Namun, dengan kerja keras saling bahu- membahu dari semua komponen stakeholder, baik pemerintah maupun swasta serta perguruan tinggi dan LSM penanganan masalah ini pasti bisa kita lakukan.

“Hal yang mustahil dapat menjadi mungkin. Untuk itu, mari bergerak bersama menyukseskan program nasional ini untuk generasi Indonesia yang berkualitas,”imbaunya.(****)