AirAsia Indonesia Catat Peningkatan Pendapatan Usaha 75,24 Persen di 2023
Jakarta, VoicePapua.com - Maskapai berbiaya hemat, Indonesia AirAsia mencatatkan peningkatan kinerja keuangan yang signifikan sepanjang 2023. Berdasarkan laporan keuangan yang dirilis pada Kamis, 9 Mei 2024, pendapatan perusahaan meningkat 75,24 persen year-on-year (yoy) menjadi Rp6,62 triliun.
"Seiring Indonesia AirAsia masih melanjutkan pemulihan kinerjanya dari pandemi, sebagian besar pendapatan berasal dari operasi penerbangan, dimana penjualan tiket kursi pesawat memberikan kontribusi sebesar Rp5,63 triliun, diikuti pendapatan dari bagasi sebesar Rp731,74 miliar," ungkap Direktur Utama Indonesia AirAsia, Veranita Yosephine Sinaga, sebagaimana dikutip InfoPublik pada Minggu (12/5/2024).
Selain itu, lanjut Veranita, pendapatan juga berasal dari layanan penerbangan sebesar Rp125,85 miliar, kargo Rp44,26 miliar dan charter Rp14,08 miliar.
Denpasar menjadi sumber pendapatan utama senilai Rp2,63 triliun, diikuti oleh Jakarta senilai Rp2,58 triliun. Sementara itu, Surabaya dan Medan masing-masing mencatat angka Rp784 miliar dan Rp624 miliar.
Meskipun terjadi kenaikan harga bahan bakar, serta biaya perbaikan dan pemeliharaan, perusahaan masih menghasilkan pendapatan.
"Manajemen Indonesia AirAsia sedang aktif dalam memperoleh sumber pendanaan melalui beberapa skema potensial. Selain itu, manajemen AirAsia Indonesia (AAID/CMPP) juga aktif mencari solusi untuk mengatasi tantangan ini dan memastikan kelangsungan operasional perusahaan.
Hingga saat ini, operasional penerbangan Indonesia AirAsia berjalan lancar, melayani pengangkutan penumpang dan barang tanpa gangguan, baik untuk penerbangan domestik maupun internasional," tambah Veranita.
Dia juga menegaskan, komitmen Indonesia AirAsia untuk terus meningkatkan strategi keberlanjutan dan kelangsungan perusahaan. Langkah strategis ini tidak hanya menguntungkan perusahaan, tetapi juga turut membantu Pemerintah dalam menjaga stabilitas industri penerbangan di Tanah Air.
Per Maret 2024, Indonesia AirAsia melayani 33 rute, termasuk 12 rute domestik dan 21 rute internasional. Tingkat ketepatan waktu (OTP/On Time Performance) meningkat 14 persen dari 73 persen pada kuartal pertama 2023 menjadi 87 persen pada kuartal pertama 2024.
"Tingkat keterisian penumpang (Load Factor) pada kuartal pertama 2024 tercatat sebesar 83 persen, meningkat 2 persen dari kuartal pertama 2023. Jumlah penerbangan selama kuartal pertama 2024 tercatat sebanyak 10,874 penerbangan meningkat sebesar 30 persen dari kuartal pertama 2023. Total penumpang tercatat sebanyak 1,63 juta atau meningkat sebesar 33 persen dari kuartal pertama 2023," urai Veranita.
Secara operasional, AAID/CMPP mengalami kerugian sebesar Rp702,62 miliar. Setelah ditambah dengan beban keuangan dan pajak, total kerugian yang dicatatkan perusahaan mencapai Rp1,08 triliun.
Berdasarkan laporan neraca AAID/CMPP akhir Desember 2023, kas perusahaan senilai Rp56,25miliar, naik lebih dari dua kali lipat dari awal tahun karena pertumbuhan kas dari aktivitas operasional yang meningkat. Aset AAID/CMPP tercatat sebesar Rp6,12 triliun, tumbuh 14,17, sementara liabilitas AAID/CMPP mencapai Rp14,02 triliun, naik 15,17 persen year-on-year (yoy). (dilansir dari infopublik.id)
- Baca Juga :Kompolnas Dukung Kenaikan Gaji Anggota Polri
0 Comments